All Chapters of Pesona Ethan: Chapter 31 - Chapter 40
203 Chapters
Bab 31
Perjalanan naik bus ke perusahaan yang terletak di pusat ibu kota membuat Nada merasakan lelah. Apalagi dia harus bangun sangat pagi, menyiapkan sarapan dan harus berangkat pagi agar tidak tertinggal bus, tenaganya terkuras.Untuk menghilangkan rasa lelah dan kantuk pada wajahnya, Nada beranjak dari duduknya dan berjalan menuju toilet. Dia ingin mencuci wajah dan menambahkan riasan tipis agar tampak lebih segar."Hei, bukankah ini karyawan baru?" Nada dikejutkan oleh suara seorang wanita di sampingnya. Dia pun mengangkat wajah basahnya dan menoleh ke sumber suara."Kamu karyawan baru?" tanya wanita itu lagi."Ya. Perkenalkan, aku Nada!" Nada dengan ramah memperkenalkan dirinya. Dia juga mengulurkan tangan pada wanita itu setelah mengeringkan air pada wajahnya.Entah salah apa yang telah dia perbuat pada wanita itu. Dia sendiri merasa tidak pernah bertemu dan tidak mengenalnya, tapi saat melihatnya, mata dan ekspresi wajah wanita itu tampak tidak menyukainya.
Read more
Bab 32
Sama seperti hari kemarin. Hari ini pekerjaan Nada sangat sibuk, bahkan untuk makan siang saja, Nada sampai terlambat. Kalau bukan karena Mery yang mengajak dan menghentikan pekerjaannya, bisa jadi sampai sore Nada melupakan hal penting itu.Setelah makan siang, Nada kembali sibuk dengan desain-desain yang harus dia selesaikan. Apalagi Ike dengan sengaja melimpahkan tugasnya. Dia tau wanita itu melakukan hal ini karena ingin membalaskan dendam Erin. Kalau bukan karena Mery dan tidak ingin mencari keributan, Nada pasti tidak akan mengerjakan apa yang diinginkan Ike.Hari ini sepertinya dia akan terlambat pulang lagi, tapi kali ini bukan karena desain dari Ike. Nada ingin menyelesaikan desain dari pemikirannya sendiri."Nada, belum pulang?" sapa James mendekati meja kerja Nada dengan sorot mata heran. James penasaran kenapa Nada masih sibuk di saat yang telah pulang."Hei, James," sapa balik Nada sembari melayangkan perhatiannya pada James sebentar, lalu kembali p
Read more
Bab 33
"Tuan, kamu mendengar apa yang diinginkan istriku?" Ethan berbicara pada makelar dengan kedipan mata tipis-tipis agar tidak terlihat oleh Nada.Makelar itu tampak sedikit gugup dan kaget atas ucapan dan kode yang diberikan oleh Ethan. Masalahnya pria itu adalah anak buah Ethan yang menyamar sebagai makelar. Mereka pikir Nada akan percaya begitu saja pada sandiwara mereka dan tidak banyak tanya tentang apartemen itu.Dugaan mereka, khususnya Ethan salah besar. Istrinya itu ternyata lebih cermat dan memiliki perhitungan yang matang sebelum mengambil keputusan. Seharusnya Ethan sudah tidak kaget lagi karena selama beberapa waktu tinggal bersama Nada, wanita yang didengarnya adalah wanita glamour dan matre, Nada telah beberapa kali menunjukkan sikap berbanding terbalik dengan apa yang dia dengar."Kebetulan pemiliknya sudah tidak tinggal di sini. Biar aku coba hubungi," jawab pria yang berperan sebagai makelar.Pria itu mengambil ponselnya dan berjalan ke luar apartemen
Read more
Bab 34
Perasaan gugup dan terpesona yang merasuki diri Nada pun demikian. Melihat wajah tampan di hadapannya semakin mendekat, wajahnya semakin terasa panas dan gerah. Deburan ombak dalam dirinya pun semakin menghantam."Aku ... aku kebelet pipis." Nada dengan cepat menghindarkan wajahnya ke arah samping ketika ujung hidung mereka yang sama-sama mancung hampir bertemu.Ethan pun akhirnya tersadar dari rasa hanyutnya. Dia merasa malu dan mengutuk diri sendiri. Untungnya Ethan adalah rajanya ekspresi wajah. Dengan pandai dia menyembunyikan perasaan itu di balik topeng tenang berbalut senyum tipis."Pantas saja hidungmu berkeringat," lirih Ethan.Dasar Ethan selalu mencari gara-gara dan memancing di air yang keruh. Seharusnya dia bisa dengan mudah melepaskan Nada dan membiarkan istrinya itu pergi ke kamar mandi. Sayangnya hal itu tidak dia lakukan.Dengan lembut jemari Ethan mendekati wajah Nada. Sebelum mengusap lembut keringat di ujung hidung Nada, terlebih dahulu jemari
Read more
Bab 35
Nada sadar, untuk memindahkan Bethany ke rumah sakit yang lebih baik membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dia harus lebih giat mengumpulkan uang untuk hal itu. Saat berjalan pulang, Nada memutuskan kembali ke rumah Vincent. Dia ingin mencoba kembali uang yang telah mereka janjikan bila dia mau menikah dengan Ethan."Non Nada, tuan dan nyonya tidak ada di rumah. Begitu juga dengan non Danica," ucap asisten rumah tangga keluarga Vincent."Mereka ke mana, Bi?""Mereka pergi liburan ke luar negeri, Non. Bibi tidak tau kapan mereka kembali."Nada pergi meninggalkan rumah besar itu dengan langkah lesu dan sedih. Rasanya dia tidak bisa mengandalkan janji dari keluarga Vincent untuk mendapatkan uang banyak. Dia harus bekerja sendiri dan mengumpulkan lebih banyak lagi."Hai, Nona," sapa seorang wanita datang menghampiri Nada saat dia menunggu taksi.Nada menoleh dan memperhatikan wanita itu."Nona, aku ingin menawarkan kerja sama padamu dengan bayaran yang lumaya
Read more
Bab 36
"Aku sudah memikirkan dan memutuskan untuk menyetujui perjanjian itu." Nada tidak mau menuruti perintah Ethan."Aku tidak akan membiarkan kamu melakukannya." Ethan semakin marah mendengar jawaban Nada."Aku tidak butuh persetujuan darimu.""Nada!" bentak Ethan.Garis kemarahannya semakin terlihat jelas. Ethan marah besar mendengar bantahan Nada untuk perintahnya. Kulit wajah Ethan yang sejatinya bersih, kini penuh dengan aura merah kemarahan. Sorot mata tajam bak elang siap menerkam mangsa menjurus lurus menembus manik mata Nada.Nada tidak pernah melihat kemarahan Ethan seperti itu semenjak mereka menikah dan tinggal bersama dan saat ini dia melihat sisi lain Ethan yang menakutkan. Tubuh Nada sebenarnya gemetar dan keberaniannya gentar, hanya saja dia berusaha untuk tenang.Nada duduk dengan kedua tangan saling meremas di atas pangkuannya. Setelah membantah dan mengamati wajah marah Ethan, Nada tertunduk sedih. Dadanya terasa sakit dan sesak. Ini kali pertam
Read more
Bab 37
"Kamu bisa mendapatkan pekerjaan lain yang lebih aman dan mungkin bisa menghasilkan uang lebih banyak dari jumlah yang dijanjikan perusahaan itu," sambung Ethan.Nada tersenyum getir dan mencibir perkataan Ethan."Kamu pikir mendapatkan uang itu mudah?" "Aku tidak berkata seperti itu, hanya saja aku tidak mau terjadi apa-apa padamu karena efek samping produk kecantikan yang belum memiliki izin resmi edarnya." Lagi-lagi senyum terukir dari bibir Nada, namun kali ini senyum itu sedikit lebar. Meski begitu, masih terasa getir. Seharusnya dia senang Ethan melarang karena dia perhatian dan demi kebaikannya, hanya saja saat ini yang dipikirkan Nada bukan tentang kesenangannya, melainkan kesembuhan Bethany."Kamu tenang saja! Aku tidak akan merepotkanmu bila hal buruk terjadi padaku. Ini tanggung jawabku penuh," ucap Nada tetap bertahan pada keputusannya.Ethan tidak habis pikir bila Nada juga memiliki sifat keras kepala. Kesabaran dan penekanan Ethan atas amarah
Read more
Bab 38
"Ethan, makanlah!" Nada meminta Ethan untuk segera sarapan, sedangkan dia sendiri sibuk memakai sepatu dan mempersiapkan diri untuk segera berangkat bekerja. Maklum, hari ini Nada bangun kesiangan karena semalaman dia tidak bisa tidur. Tangan dan gerakan Nada seperti angin berlalu, bergerak cepat dan cekatan seperti diburu setan.Saking sibuk dan terburu-buru, Nada tidak sadar kalau mata Ethan tidak berhenti memperhatikannya."Kamu tidak makan?" tanya Ethan saat melihat Nada sudah hampir selesai dengan persiapannya. "Tidak sempat. Aku bisa terlambat kalau harus sarapan dulu," jawab Nada. Sekali lagi dia tidak melihat ke arah Ethan, meski dia sedang berbicara dengan Ethan.Ethan tersenyum melihat kesibukan Nada. Dia pun bangkit dari duduknya, lalu berjalan mendekati Nada dan menyentuh kedua pundak Nada sehingga menimbulkan rasa kaget.Nada terkejut merasakan sentuhan lembut pada kedua pundaknya. Dengan gerakan lambat, namun pasti, wajahnya yang sejak tadi me
Read more
Bab 39
Tidak sampai satu minggu Nada telah menyelesaikan desainnya, hanya saja dia masih merasa ragu untuk mengirimkan hasil karyanya. Beberapa kali diamati hasil coretan tangannya."Menakjubkan!" Nada terkejut dan langsung menoleh ke belakang."Ethan?" Nada tidak tau kalau Ethan sejak tadi ikut memperhatikan desain di belakangnya.Sepulang ke rumah, awalnya Ethan ingin menyapa Nada saat melihat Nada duduk dengan serius. Hanya saja niat itu diurungkan ketika melihat apa yang sedang dilakukan Nada. Dia melihat Nada sangat serius memperhatikan hasil karyanya.Ethan melihat sekilas karya itu. Tidak disangka, dia pun jatuh cinta dengan desain perhiasan yang digambar oleh Nada. Diakui dalam hati, karya Nada menunjukkan sebuah karya seni yang tinggi. Hingga beberapa lama Nada tidak juga menyadari kehadirannya, Ethan baru mengutarakan kekaguman atas desain yang dihasilkan oleh Nada.Ethan berjalan memutar dan duduk di samping Nada. Tangannya refleks mengambil alih
Read more
Bab 40
"Apa yang kamu rencanakan dengan uang sebanyak itu?" Ethan penasaran dengan rencana Nada pada uangnya.Nada membalas tatapan Ethan. Dalam aura wajahnya tergambar kebahagiaan yang tidak terkira. Meski cenderung datar saat menanggapi pertanyaan Ethan, tapi nyatanya tergambar senyum bahagia di sana."Aku ingin menggunakan uang ini untuk pengobatan bibi Bethany," jawabnya. Kali ini wajah Nada menunjukkan semburat kesedihan saat menyebut penyakit Bethany. Rasanya kebahagiaan yang baru saja dirasakan hilang bila mengingat kondisi Bethany."Bibi Bethany?" Ethan bangkit dari baringnya, lalu duduk menghadap Nada dan memperhatikan dengan seksama.Dia sama sekali tidak mengetahui tentang orang yang disebut oleh Nada. Bahkan orang-orangnya pun tidak memberikan informasi tentang nama yang disebut Nada. Dia berpikir orang itu sangat berpengaruh dalam hidup Nada sehingga saat membicarakannya, wajah Nada berubah murung dan sedih."Dia yang mengasuh aku sejak kecil. Dia suda
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status