All Chapters of Pesona Ethan: Chapter 21 - Chapter 30
203 Chapters
Bab 21
"Tuan, apa Anda mulai menyukainya?"Ethan mengarahkan ekor matanya melirik ke arah Vidor dengan tatapan dingin melekat."Apa aku membiarkanmu ikut campur urusan pribadiku?" Suaranya terdengar dingin."Aku asisten pribadimu, Bos.""Tapi bukan untuk urusan yang ini," balas Ethan bersiap untuk keluar mobil.Melihat Ethan bersiap keluar, Vidor segera ingin keluar membukakan pintu, tetapi dilarang oleh Ethan. Dia tidak ingin diperlakukan layaknya bos ketika sudah mengenakan pakaian sederhana dan terkesan miskin. Dia tidak mau Nada atau yang lain melihat dan mengetahui identitasnya.Mobil Ethan hanya mengantarnya sampai depan gang jalan ke rumahnya, sedangkan untuk bisa sampai rumah, Ethan masih harus berjalan kira-kira 100 m jauhnya.Ethan memasuki rumah dan langsung masuk ke dalam kamar. Dilihatnya Nada sedang berbaring di atas sofa sembari membaca buku. Tubuhnya yang ramping dengan kaki jenjang putih mulus membuat posisinya terlihat sangat santai."Kamu
Read more
Bab 22
"Pekerjaanku?" Ethan malah membuat pertanyaan Nada sebagai pertanyaan balik. Dia tidak menyangka bila Nada akan bertanya masalah pekerjaannya. Sebenarnya ini bukan hal yang harus dikagetkan oleh Ethan karena dia yakin Nada pasti akan bertanya seperti itu, entah kapan waktunya dan sekarang pertanyaan itu dia dengar.Terdengar helaan napas panjang. Ethan menatap lekat Nada dengan tatapan penuh selidik dan ragu. Sesaat kemudian, tatapan itu berubah menjadi binar disertai senyum. Ethan menggacak rambutnya sendiri dan menyugar wajah sedikit kasar."Sebaiknya kamu tidak mengetahuinya," jawab Ethan merentangkan tangan mengikuti alur sandaran sofa. Dia kembali duduk dengan santai dan lelah."Kenapa?" Nada semakin penasaran.Tatapan matanya lekat menjelajah wajah tampan Ethan yang tampak lelah dan terkesan enggan mengatakan dengan jujur apa pekerjaannya.Ethan kembali membalas tatapan Nada, lalu bibirnya yang sensual membalas rasa penasaran Nada dengan senyum tipis.
Read more
Bab 23
Pagi hari Nada telah bangun dan telah menyiapkan sarapan. Merasa telah terhidang di atas meja makan yang kecil, kedua tangan saling menepuk dengan bibir tersungging senyuman yang sangat manis dan puas."Meski aku sudah bekerja, tugasku sebagai istri saat di rumah masih harus aku lakukan, meski dia tidak memintanya." Nada telah bertekad untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang istri, memasak dan membereskan rumah. Meski satu sama lain telah membuat janji tidak akan mencampuri urusan masing-masing, tetap saja urusan rumah dan makan, dia tidak akan mengabaikannya.Nada kembali masuk ke dalam kamar bermaksud untuk mandi dan bersiap. Dia pikir Ethan masih tidur seperti biasanya, tapi saat dia masuk, sofa telah kosong dan Ethan tidak ada di sana. Nada mengedarkan mata mencari keberadaan Ethan. Baru bernapas lega setelah mendengar suara gemericik air di dalam kamar mandi.Nada menunggu dengan duduk di tepi tempat tidur sembari memainkan ponselnya."Ethan, apakah masi
Read more
Bab 24
"James, apa yang kamu katakan?" Nada tidak sengaja mendengar."Oh, tidak ada." James menegakkan wajah mengelak. Pria itu juga dengan cepat meneguk minuman di depannya untuk menghilangkan rasa gugup."Ooo, aku pikir kamu mengatakan sesuatu dan aku kurang mendengarnya." Nada pun melakukan hal yang sama setelah minuman pesanannya dihidangkan oleh pelayan restauran.Keduanya saling menikmati segarnya es jeruk yang mereka pesan Sesekali mata James mencuri pandang pada wajah Nada. Dalam hati dia mengagumi dan tercengang oleh perubahan penampilan Nada. Diakui sejak lama Nada adalah wanita cantik dan mampu membuatnya jatuh hati, namum siang ini Nada terlihat lebih cantik dan menawan sehingga kembali menumbuhkan bunga cinta dalam hatinya.Perasaan yang pernah tumbuh dan ditolak oleh Nada, pernah ingin dilupakan dan dikubur dalam-dalam oleh James. Sayangnya, usaha itu sia-sia. Semakin James berusaha melupakan, semakin dia teringat dan merasa perasaan itu semakin tumbuh.
Read more
Bab 25
"Nada adalah karyawan baru di sini dan kebetulan dia adalah adik tingkatku waktu kuliah dulu. Sekarang dia bekerja di departemenku, makanya aku membawanya berkeliling perusahaan untuk memperlancar kerjanya," jawab James. Ekor matanya melirik ke arah Nada. Ada perasaan senang dalam sorot matanya.Dari sorot mata James, Jude tau apa yang ada dalam hati dan pikiran James. Dia bisa membaca tatapan James tidak semestinya sebagai seorang atasan pada bawahannya yang baru masuk kerja. Terlebih saat James mengatakan bila mereka dulunya satu kampus, James semakin yakin dengan kecurigaannya."Sepertinya kalian cukup dekat," ucap Jude menyelidik."Ya, kami sangat dekat. Aku sangat mengenal Nada," jawab James dengan bangga dan penuh percaya diri.Nada merasa canggung mendengar pengakuan James. Meski begitu, karena James adalah kakak tingkatnya waktu kuliah dan sekarang adalah manajer di tempatnya bekerja, Nada hanya mengulas senyum menanggapinya."Makanya, aku tidak mau Nada
Read more
Bab 26
"Aku-" Perkataan Nada terhenti ketika Ethan memegang dan menggenggam tangannya.Nada terdiam dengan sorot mata lekat memperhatikan pria tampan dengan penampilan sederhana di hadapannya yang mengakuinya sebagai istri. Bagaimana detak jantungnya? Jangan ditanya! Sebagai wanita normal, detak jantung Nada jelas meningkat dan berpacu sedikit cepat dari irama normal.Pada akhirnya keduanya saling beradu pandang dan tidak lagi menghiraukan orang lalu-lalang melintasi mereka. Meski tempat mereka berdiri saat ini adalah sebuah gang, tetapi jalanan kecil itu tidak bisa dikatakan sepi. Apalagi saat ini jam pulang kerja, di mana sebagian pekerja sedang melakukan perjalanan pulang."Biar aku bawakan." Ethan membuyarkan pandangnya mereka dengan mengambil alih tas tangan Nada."Tidak perlu!"Nada awalnya menolak dan melarang, tapi Ethan telah berhasil mengambil alih tasnya dan tidak lagi mau memberikan tas itu padanya, hingga akhirnya Nada pun terdiam dan pasrah. Dia tidak ingi
Read more
Bab 27
Nada telah membuat Ethan tidak bisa berkata-kata lagi, bahkan wajahnya terasa panas karena sentuhan tangan lembutnya. Ethan memaki dalam hati, bisa-bisanya Nada masih bertanya padanya, ada apa dengan wajahnya? Bahkan Nada sendiri yang telah membuat wajahnya terasa panas dan merah.Bukan hanya memaki Nada saja, tetapi Ethan juga memaki dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia gugup sampai wajahnya merona hanya karena sentuhan lembut dan perhatian Nada."Tidak, aku tidak sakit." Ethan dengan cepat mengelak dengan menyentuh lembut punggung tangan Nada yang masih nempel di wajahnya. Kini Ethan malah meresponnya baik untuk menghilangkan rasa gugup yang sudah terlanjur terlihat oleh Nada.Baru kali ini dia kalah pada Nada. Biasanya dia yang menggoda Nada dan senang membuat wajah istrinya itu merona karena tersipu malu, tapi sore ini dia yang mengalami semua itu. Untungnya Ethan seperti bunglon, dengan cepat dia bisa mengubah aura wajahnya dan kembali menjadi pria yang cuek dan t
Read more
Bab 28
"Jangan kabur!" Ethan marah.Saat pria itu menabrak dirinya dan hampir jatuh, hal itu masih bisa dimaklumi dan dibiarkan, tapi pria itu telah menabrak Nada dan hampir membuat istrinya jatuh. Ethan tidak bisa diam saja. Setelah menangkap dan memastikan Nada aman, Ethan bermaksud ingin mengejar dan memberi pelajaran pada pria itu, tapi ...."Ethan, tidak perlu." Nada menahan dengan menarik tangannya. Dengan gerakan kepala menggeleng, Nada memperkuat larangannya."Tapi dia hampir mencelakaimu," protesnya."Tidak, bukankah kamu telah membantuku? Mungkin dia sedang buru-buru." Nada menenangkan dan meyakinkan Ethan untuk mengurungkan niatnya.Ethan menghela napas panjang. Nada tidak seperti yang dia dengar dan seharusnya istrinya itu menbiarkan dia mengejar dan memberi pelajaran setimpal atas apa yang telah dialaminya. Wanita yang dinikahinya itu bukan wanita yang egois dan pendendam.Mereka kembali melanjutkan perjalanan sesuai dengan tujuan setelah Ethan menenang
Read more
Bab 29
Ethan dan Nada langsung menghentikan tawa jenaka mereka dan menoleh ke sumber suara."Wuih, biasa saja dong mukanya. Nggak usah kaget begitu!" seloroh Danica menunjukkan wajah menghina.Nada mengarahkan pandangnya pada Ethan sejenak. Laki-laki di sampingnya itu memiliki wajah yang tenang dan tampak sangat santai. Ethan seperti tidak terpengaruh sama sekali pada keberadaan Danica dan pengihanaan Danica yang meremehkan mereka.Ethan hanya menanggapi dan membalas tatapan Nada dengan sorot mata dingin. Bisa dikatakan tidak mengandung arti apa pun yang dikatakan untuk Nada. Melihat Ethan tampak tenang, Nada pun menghela napas panjang. Dia melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Ethan, lalu kembali mengarahkan sorot mata pada Danica bersama seorang pria. Sepertinya pria itu pacar baru Danica.Melihat Nada dan Ethan diam, malah terlihat santai menanggapi ucapannya, Danica tidak menyerah."Nada, kenapa makananmu dari dulu tidak pernah berubah? Kembang gula
Read more
Bab 30
"Maaf, Tuan. Saya terlambat datang."Ethan mengangguk pelan."Sebaiknya kita pulang," ajak Ethan pada Nada.Ethan dengan lembut menuntun Nada untuk mendekati mobil mewah itu, tapi baru satu langkah kaki mereka bergerak, tiba-tiba ...."Punya uang dari mana kamu menyewa mobil mewah itu? Paling-paling juga setelah beberapa meter dari sini, kalian turun lagi dan tanpa sepengetahuan kami, kalian jalan kaki," hina Danica.Penghinaan ini mampu membuat Ethan dan Nada menghentikan langkah mereka. Keduanya langsung menoleh. Ethan menatap geram dan marah atas penghinaan Danica yang diberikan pada Nada."Ethan, apa yang dikatakannya benar. Kita jalan kaki saja dan naik kereta," ucap Nada lesu.Ethan merangkul pundak Nada dan mengusapnya lembut. Jarak tubuh mereka sangat rapat. Ethan menguatkan dan menghibur Nada lewat usapan tangannya."Benar, bukan yang aku katakan? Orang miskin sepertimu, tidak pantas naik mobil mewah itu. Atau jangan-jangan, demi menjaga geng
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status