All Chapters of Pesona Ethan: Chapter 11 - Chapter 20
203 Chapters
Bab 11
"Alexa Group?""Ya, kenapa? Apa kamu pernah mendengar nama perusahaan itu?" Nada memperhatikan ekspresi kaget Ethan."Tidak." Ethan segera mengelak dan menormalkan diri. "Aku hanya pernah mendengarnya saja. Peruasahaan itu sangat terkenal dan besar. Bahkan tidak ada yang bisa menandinginya. Bukankah akan sulit menembus untuk bisa bekerja di sana?" sambung Ethan kembali melanjutkan langkahnya."Ya, yang aku dengar juga seperti itu. Bahkan CEO perusahaan itu bisa dikatakan sangat misterius. Dia sering memberikan perintah, tatapi tidak memiliki wujud." Nada membenarkan apa yang dikatakan oleh Ethan.Sedikit banyak dia juga tau rumor yang beredar tentang Perusahaan Alexa Group. Perusahaan sebesar itu selalu menunjukkan prestasi dan mengembangkan sayap. Setiap pemberitaan yang beredar di media sosial, semua memberitakan tentang kemajuan dan kebaikan Alexa Group. Tidak sedikit pun yang membicarakan rumor tentang keburukannya atau media itu akan tutup untuk selamanya.
Read more
Bab 12
"Kenapa?" Semua orang yang ada di ruangan itu bingung dengan penentangan yang dilakukan oleh Erin terhadap perekrutan Nada, padahal hasil tes terulis dan wawancara menunjukkan hasil yang sangat bagus dan memuaskan. Terlebih saat wawancara pun, Erin berlaku ramah dan baik pada Nada."Aku pikir gadis itu tidak memiliki pribadi yang baik." Erin menjawab kebingungan mereka dan membalas satu per satu tatapan mereka secara bergulir."Tidak mungkin. Selama kami melakukan wawancara, dia selalu menunjukkan sikap baik dan tidak ada perkataan atau sikap yang mengarah ke sana." Salah satu dari mereka meragukan perkataan Erin."Kalian belum mengenalnya. Lagi pula dia sangat pandai bersandiwara," jawab Erin bertahan dengan penolakannya."Erin, apakah kamu mengenalnya? Atau jangan-jangan antara kalian telah terjadi perdebatan sebelumnya sehingga kamu menolak dengan keras," duga salah satu lainnya.Mereka pikir antara Erin dan Nada telah terjadi dendam secara pribadi seh
Read more
Bab 13
Sekali lagi Nada tidak segera menjawab pertanyaan Ethan. Pandangnya kembali menjelajah wajah tampan Ethan yang masih terlihat tampak lelah, tetapi sangat antusias dan menunggu jawabannya. Nada menghela napas kecil dan sedikit mendesah kesal mengingat kegagalannya bukan karena dia bodoh, melainkan ada campur tangan orang lain yang menghalanginya.Sembari membereskan beberapa kertas yang berantakan di atas meja, Nada akhirnya menjawab pertanyaan Ethan. "Aku merasa telah menjawab semua pertanyaan yang mereka berikan dengan benar. Waktu wawancara pun, mereka memberikan pujian atas jawabanku. Apa menurutmu pujian itu hanya trik mereka saja agar peserta tidak merasa kecil hati?" Nada kembali melirik Ethan sebentar setelah selesai berucap.Sorot matanya benar-benar menunjukkan rasa kecewa dan menyesalkan apa yang menimpa dirinya. Sesulit inikah mencari pekerjaan dalam perusahaan besar?Melihat wajah sedih Nada, Ethan merasa iba dan kasihan, lalu memberika senyum tipis unt
Read more
Bab 14
"Oh, itu... aku tadi melihat nyamuk di wajahmu, tapi sudah terbang," bohong Nada.Nada membuat wajahnya kembali normal menekan rasa gugup dan malu dalam-dalam agar Ethan tidak mengetahui dan menertawakannya. Meski sebenarnya dia mengagumi ketampanan Ethan, Nada menunjukkan wajah datar, seolah dia sama sekali tidak pernah merasakan hal itu."Nyamuk?" Ethan mengulang perkataan Nada menjadi sebuah pertanyaan."Emm, bisakah kau lepaskan tanganmu dari tanganku? Tanganku terlalu kurus untuk ukuran tanganmu." Nada mengarahkan ekor mata pada tangan Ethan yang masih mencengkeram lengan rampingnya.Segera Ethan melepaskan cengkeramannya, lalu duduk. Saat matanya beredar memperhatikan kamar, Ethan kaget melihat rupa kamar yang ditempatinya berubah penampilannya. Menjadi sangat rapi dan teratur."Wow, rapi sekali! Apa semalam kamu tidak tidur?" Ethan mengarahkan mata pada Nada dengan sorot takjub atas perubahan yang dilihatnya."Tidur." Nada bangkit dan duduk di samping
Read more
Bab 15
Ethan menoleh dan melihat ke arah Nada, lalu memberinya senyum manis. Meski kedatangan Nada yang langsung memberinya pertanyaan tentang pendapatnya tentang hasil kerja mereka, tapi tidak membuat kedamaian yang dirasakannya buyar. Malah sebaliknya, kedamaian yang dirasakannya bertambah.Ethan berjalan mendekati Nada.“Ini?” Ethan heran Nada datang tidak membawa kopi dan teh seperti apa yang dikatakan di awal.Nada menyambut pertanyaan Ethan dengan senyum canggung.“Maaf, gasnya habis. Bagaimana kalau kita makan ice cream saja?" Nada memberikan ice cream coklat pada Ethan sebagai ganti kopi yang dijanjikannya. Sebelum menerima pemberian Nada, Ethan membalas tatapan Nada, lalu tersenyum dan menerimanya.“Tidak masalah, ini cukup. Nanti aku akan membeli gas.”“He’um. Sementara kita nikmati ice cream terlebih dahulu,” sahut Nada setuju.Nada duduk dengan wajah ceria, meski terlihat lelah. Begitu juga dengan Ethan. Sembari menikmati ice cream, Ethan sering
Read more
Bab 16
Malam ini Ethan membawa Nada pergi melihat pasar malam. Dengan saling sejajar, mereka berjalan menelusuri setiap permaianan yang ada. Sesekali Ethan menggoda Nada sehingga keduanya tampak tertawa bahagia."Nada, mau naik itu?" Ethan menunjuk pada komedi putar."Tidak, kamu saja, aku tunggu di bawah," tolak Nada."Apa kamu takut?" Ethan tertarik mengorek tentang Nada."Aku hanya tidak suka saja," elak Nada sembari kembali melanjutkan langkahnya.Nada bukan takut, tapi setiap kali naik komedi putar perutnya akan terasa mual dan kepalanya pusing. Dia akan mengalami muntah dan akhirnya akan sakit.Ethan mengikuti langkah Nada dan kembali berjalan di sampingnya. Dia tidak memaksa nada karena pikir Nada memang takut ketinggian, makanya dia menolak ajakannya untuk naik permainan komedi putar.Sembari terus berkeliling, sesekali Ethan memperhatikan wajah Nada. Wanita di sampingnya itu penuh dengan senyum setiap kali melihat permaianan atau anak kecil yang sedang
Read more
Bab 17
Ethan tertawa mendengar tantangan dari pria itu. Bahkan tawanya tampak meremehkan sehingga membuat Nada mendekatinya dan menyentuh lengan Ethan."Sebaiknya kita pulang saja!" bujuk Nada. Dia tidak mau ada perkelahian."Biar aku memberi pelajaran pada pria kurang ajar ini," tolak Ethan sembari menepis tangan Nada menyingkir dari lengannya. Ethan juga meminta Nada sedikit menjauh darinya."Sudahlah. Aku tidak mau kamu terluka." Nada tidak mau pergi dan membiarkan Ethan berkelahi.Mendengar ucapan khawatir Nada, Ethan memutar leher, menoleh melihat Nada. Dia pikir perkataan istrinya itu hanya untuk sekedar mencegahnya, ternyata tidak. Rasa khawatir Nada tersirat dari raut wajahnya. Ethan tersentuh dan terharu.Mendapatkan tatapan lekat dari Ethan membuat Nada sedikit gugup. Sayangnya, semua itu berlangsung sangat singkat. Baru juga netra mereka saling bertukar, tiba-tiba ...."Ethan awas!" teriak Nada kaget melihat pria yang tadi menggodanya melayangkan pukulan
Read more
Bab 18
"Lalu, bagaimana akhirnya Anda tau?" Bagaimana Nada tidak bertanya dari mana Jude tau masalah pribadinya dengan Erin? Tidak mungkin Erin mengatakan dengan sendirinya tentang kebencian padanya. Dia pun penasaran, meski sebenarnya hal itu tidak terlalu penting karena yang terpenting baginya adalah mendapatkan pekerjaan dan uang untuk biaya pengobatan pengasuhnya."Aku tidak mengetahuinya, makanya aku bertanya padamu tentang hal ini," jawab Jude bijaksana.Meski Nada baru bertemu dengan Jude saat ini dan pertama kali, tapi melihat dari cara bicara dan juga aura wajahnya, Nada dapat menyimpulkan bila pria yang ada di hadapannya saat ini bukan pria sembarangan dan memiliki peran penting. Nada juga berpikir bila pria itu adalah pria yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh gosip yang diberikan Erin untuk menjatuhkannya."Aku tidak ingin mengatakannya. Silakan Anda tanya sendiri pada Erin! Saya percaya Anda adalah seorang pemimpin yang bijakasana dan bisa melihat kebenar
Read more
Bab 19
Erin mengambil kertas ujian dengan tangan gemetar dan perasaan takut. Tiba-tiba dia merasa panik. Kesombongan dan keangkuhan yang tadi dipertahankan runtuh dan hilang seketika. Dia kaget melihat kertas ujian tes miliki Nada ada di tangan Jude."Tuan, ini-" Bukan hanya tangannya yang gemetar, suara Erin pun ikut gemetar."Aku tidak menyangka ada karyawan Perusahaan Alexa Group melakukan hal ini. Kamu telah melakukan kecurangan dan telah melakukan fitnah pada nona Nada hanya untuk kepentinganmu sendiri," ucap Jude. Meski suaranya tidak terdengar bervolume dan keras, tapi cara bicara Jude menunjukkan bila dia marah besar dan sangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh Erin pada Nada. Namun, saat melihat ke arah Nada, sorot mata Jude berbeda dengan saat melihat ke arah Erin. Melihat Nada, sorot mata Jude menunjukkan kepedulian dan bisa dikatakan perhatian atas apa yang telah terjadi pada Nada.Hal itu membuat Erin merasa bingung dan bertanya-tanya dalam hati, ada
Read more
Bab 20
Nada terdiam dan pandangannya terpaku pada kejadian yang sedang berlangsung di depan matanya. Dia melihat dengan jelas bagaimana Erin memberontak dan memohon untuk tidak dipecat dari pekejaraannya. Ada yang tidak bisa dia pikirkan untuk saat ini, tetapi tidak dapat dia ungkapkan. Apa yang terjadi seperti dalam sebuah mimpi. Mimpi di mana dia melihat musuh bebuyutannya kalah setelah peperangan berlangsung."Nona Nada!" panggil Jude setelah pintu ruangannya tertutup dan suasana kembali tenang.Nada masih tidak mendengarkan panggilan itu, dia masih bengong dan termangu dengan pandangan ke arah pintu yang telah tertutup.Jude sedikit menyunggingkan senyum melihat wajah datar dan kaku Nada."Nona Nada, maaf atas ketidaknyamanan ini," ucap Jude lagi.Untuk kali ini, ucapan Jude berhasil membuat Nada memutar poros lehernya dan menoleh ke arahnya. Meski telah melihat ke arah Jude, tapi pikirannya masih kosong dan tampak linglung."Nona, setelah saya pelajari tentang
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status