All Chapters of JIN CHEN SANG PENGUASA: Chapter 31 - Chapter 40
152 Chapters
31. Acara Klan Muo
Jin Chen dan Bo Hai berjalan menyusuri gang kecil di sepanjang benteng dan akhirnya berhenti di tempat yang sepi. Meski masih ada penjaga yang berpatroli, pertahanan di tempat itu jauh lebih lemah dibandingkan sisi lain.Sesaat kemudian, Jin Chen tiba-tiba melesat seperti kilat ke atas benteng. Api biru muncul dari jemarinya dan dengan akurat mengenai para penjaga yang berpatroli. Tanpa mengeluarkan suara jeritan mereka langsung berubah menjadi abu. Setelah itu, Jin Chen dan Bo Hai dengan cepat memasuki markas klan Muo sambil menghindari beberapa tim patroli lainnya.Di dalam benteng, Bo Hai menatap bangunan yang padat di sekitarnya, ia tanpa daya berkata, "Bagaimana ini? Rumah klan Muo sangat besar. Jika kita mencari di setiap ruangan demi ruangan akan menghabiskan waktu yang lama.""Saya pernah bersama Lin Qing. Oleh sebab itu, saya tahu Qi-nya. Selama dia tidak berada di ruang bawah tanah, aku bisa mendeteksinya." Jin Chen menyuarakan pikirannya. Matanya tertutup saat Kekuatan Spir
Read more
32. Orang berjubah vs Muo Chen
Semua orang menatap histeris ke arah Muo Chen yang lehernya telah dicekik orang berjubah. Seseorang yang memiliki reputasi cukup kuat di wilayah timur hanyalah mainan di tangan orang berjubah kali ini. Meskipun klan Muo memiliki banyak sekutu di aula, tetapi masih belum ada yang maju untuk membantu.Saat orang berjubah bersiap untuk mematahkan leher Muo Chen, sebuah teriakan tiba-tiba terdengar di aula."Tuan, mohon ampuni dia!" pinta Ye Ge.Situasinya sekarang menunjukan bahwa orang berjubah itu bermaksud untuk membunuh Muo Chen. Ye Ge tidak bisa hanya diam melihat Muo Chen mati di depannya. Dia takut akan mendapat teguran dari Sekte Kabut.Orang berjubah menoleh dan menatap Ye Ge untuk waktu yang lama. Dia kemudian menoleh lagi ke arah Muo Chen dengan berkata, "Serahkan Lin Qing!""Sss ... Tuan, saya tidak tahu apa yang Anda katakan," ucap Muo Chen dengan bibir bergetar.Orang berjubah menghela napas dan menggelengkan kepalanya. Dia mengangkat tangannya yang diselimuti Es Neraka Put
Read more
33. Pertarungan Tiga Orang Di Kelas Kaisar
"Hari ini, kamu telah membunuh Muo Chen di depan banyak orang. Jika Sekte Kabut hanya diam, sekutu Sekte Kabut lainnya akan kecewa," ucap Lan Yan sambil menatap tajam ke orang berjubah."Di masa depan, aku akan menuju ke Sekte Kabut dan menantangmu duel!" timpal orang berjubah."Kamu siapa?" tanyanya."Kamu akan tahu nanti." Orang berjubah kemudian berbalik dari Lan Yan dan berjalan menghampiri Kepala klan Muo. "Serahkan orang itu!""Tuan, orang itu akan ada di sini," ucap Kepala klan Muo agak takut."10 menit," desak Jin Chen.Kepala klan buru-buru melambai kepada anggota klan muo, meminta untuk segera pergi dan melepaskan gadis tersebut.Orang berjubah menatap Bo Hai yang berdiri di atap. Dia kemudian mengangguk, memberi kode bahwa semua berjalan lancar.Bo Hai ragu-ragu sejenak, lalu mengangguk. Keraguan muncul karena ia samar-samar merasakan Qi yang tersembunyi di aula bawah. Tapi, itu sangat samar, ia belum bisa menarik kesimpulan.Saat orang berjubah menunggu, cincin di jemariny
Read more
34. Kaisar Naga Hitam
"Dinding Kristal!"Ketika teriakan pelan terdengar, jarak puluhan meter dari wanita misterius mulai terdistorsi. Muncul kabut putih yang menggumpal di udara dan berubah menjadi lapisan es tebal yang lebarnya 80–100 kaki."Huhh!" Wanita misterius mendengus marah. Tangan kanannya mendorong ruang kosong di depannya. Muncul tanaman merambat memenuhi tempat di sekitarnya, tanaman itu memelintir dan melilit. Sesaat kemudian, itu berubah menjadi kepalan tangan berukuran 50–60 kaki. Tinju raksasa itu kemudian menghantam lapisan es yang tebal hingga pecah.Bang!Saat suara ledakan di langit terdengar, pecahan es pun jatuh ke bawah seperti hujan."Kekuatan yang menakutkan ...." Sekelompok orang di bawah mengerang kaget.Wanita misterius kemudian melesat keluar melewati dinding es yang pecah dan berlubang. Pada saat yang sama, ia melepaskan tinju raksasa melalui lubang ke arah jin Chen.Jin Chen dengan sigap menembakkan bola energi es warna putih. Lapisan es tebal dengan cepat menyebar dan membe
Read more
35. Api Buddha Marah
"Jika ini berhasil, kekuatan penghancurnya mungkin lebih kuat dari Api Tsunami," batin Jin Chen.Kaisar Naga Hitam menoleh dan menatap cakrawala yang jauh, ia bergumam, "Man Lu seharusnya sudah di tempat yang aman. Tugas saya menghentikan mereka seharusnya sudah berakhir."Jin Chen menatap tajam ke arah Kaisar Naga Hitam yang secara bertahap bergerak mundur. Tangannya perlahan terulur dari jubahnya, memberi isyarat bahwa dia masih ingin bertarung.Melihat aksi Jin Chen, Kaisar Naga Hitam segera berhenti bergerak mundur. Matanya menatap tajam ke arah Jin Chen dan berkata dengan kesal, "Hehe, kenapa kamu masih belum menyerah? Anda mungkin memiliki Kekuatan Neraka tetapi tampaknya Anda belum mahir menggunakannya!"Jin Chen hanya diam sambil membuka kedua telapak tangannya. Nyala Es Neraka Putih menyala dan menggeliat di tangan kirinya.Sesaat kemudian, mata Kaisar Naga Hitam tiba-tiba menyusut saat melihat sekelompok api biru juga melonjak di tangan kanan Jin Chen. Dia tertegun sejenak.
Read more
36. Yin Lao tertidur
Dua hari kemudian, di markas besar PT. Pasir di Kota Rock ....Aroma cendana yang menenangkan pikiran menyelimuti sebuah ruangan yang sunyi. Di dalam ruangan terdapat seorang pemuda yang terbaring di atas tempat tidur dengan mata tertutup.Beberapa saat kemudian, jemari pria muda itu mulai bergerak dan kelopak matanya mulai terbuka sedikit. Seluruh tubuhnya lemah dan kelelahan, tanpa memiliki kekuatan sedikit pun untuk bergerak.Mengingat rasa sakit luar biasa yang disebabkan oleh ledakan bola api biru-putih, Jin Chen berkata getir, "aku merasa lukaku sangat parah." Dia perlahan menutup matanya dan pikirannya masuk ke dalam tubuhnya.Saat ini, kondisi bagian dalam tubuhnya sudah bobrok. Dia tidak menyangka luka yang dialaminya benar-benar separah ini. Jika orang lain dalam kondisi ini, pasti akan menjadi orang lumpuh.Pikiran Jin Chen terus mengalir mengikuti jalur Qi yang hancur. Akhirnya, ia sampai di pusaran perut bagian bawah dan di tengah pusaran itu terdapat Api Buddha Marah bers
Read more
37. Memulihkan diri
Di ruangan yang luas dan bersih, kabut samar menutupi seluruh ruangan sampai agak terdistorsi.Di tengah ruangan terdapat baskom kayu berukuran besar yang berisi cairan warna hijau. Di dalamnya, ada seorang pemuda sedang duduk bersila. Matanya tertutup dan tangannya membentuk segel. Cairan obat pun sedikit demi sedikit memasuki bagian dalam tubuhnya untuk memperbaiki jalur Qi yang rusak.Tiga hari kemudian ....Cairan yang awalnya berwarna hijau perlahan menjadi jernih. Beberapa saat kemudian, warna hijau akhirnya benar-benar hilang dan berubah menjadi air bersih.Celepuk!Kepala naga kecil tiba-tiba muncul dari bawah air. Ekornya beberapa kali memercik permukaan air.Jin Chen perlahan membuka matanya. Dia menatap naga kecil dengan tersenyum bahagia. Dia bergumam, "Cairan penyembuh yang diformulasikan Guru memiliki efek yang bagus. Hanya dalam tiga hari, jalur Qi-ku sudah membaik."Jin Chen kemudian keluar dari air dan langsung menyeka tubuhnya hingga bersih. Lalu ia mengenakan pakaian
Read more
38. Ratu Mayleen muncul
Saat ini, Jin Chen sedang menindih tubuh Ratu Mayleen yang terbaring di atas kasur.Sementara ujung jarinya di dalam mulut Ratu Mayleen, mata Jin Chen menatap wajah cantik Ratu Mayleen denga sendu. Meskipun wajah cantik ini mengandung kejahatan, pesonanya yang luar biasa masih sulit di sembunyikan.Wanita ini adalah makhluk menakjubkan, idaman hampir semua pria."Hallo ...." Jin Chen tersenyum kecut. Jarinya tanpa sadar menyentuh lidah kecil dan lembab. Pada saat bersamaan, tubuh Jin Chen tiba-tiba bergetar. Dia ingin sekali melakukan hubungan intim. Namun, jika dia melakukan itu, dia akan dibunuh oleh Ratu Mayleen yang bahkan Bo Hai pun akan melarikan diri saat melihatnya.Ratu Mayleen melirik jari yang berada di dalam mulutnya. Matanya menyipit. Sesaat kemudian, dia menggigit jari itu dengan keras.Mata Jin Chen membelalak. Ia berjuang untuk melepaskan jarinya. Namun, dicengkeram oleh Ratu Mayleen, ia menjadi tak berdaya. Energi api langsung naik dari perut bawahnya, menyebabkan na
Read more
39. Pil Ungu
Di dalam ruangan, sebuah botol transparan berisi Air susu Jiwa muncul di telapak tangan Jin Chen.Jin Chen membuka tutut botol dan mencelupkan ujung jarinya. Setelah menarik tangannya, Qi di tubuhnya mengalir melalui jarinya dan kontak dengan setetes Susu Jiwa.Ledakan teredam yang pelan segera terdengar. Seutas api ungu muncul di jarinya dan suhu ruangan langsung naik."Panasnya lumayan ... tapi sayangnya, api ungu yang dihasilkan Air Susu Jiwa terlalu kecil.""Aku tidak memiliki banyak Air Susu Jiwa, jika setetes saja dapat membuat api sekecil ini, kerugianku akan lebih besar.""Tapi naga kecil ini tidak banyak mengonsumsinya, bagaimana bisa menyembur api begitu banyak?"Setelah beberapa pengamatan, Jin Chen sadar bahwa pada saat Naga Neraka menyemburkan api ungu, beberapa air liur merembes di antara taringnya. Ketika api ungu bersentuhan dengan liur ini, ukurannya tiba-tiba membesar sepuluh kali lipat.Mungkin karena air liurnya?Jin Chen langsung membalik telapak tangannya, sebuah
Read more
40. Menuju ibu kota
"Uhug, uhugh ...." suara batuk yang intens tiba-tiba terdengar dari dalam lubang.Sosok manusia perlahan-lahan keluar dari lubang dengan susah payah. Sosok itu adalah Bu Lou dengan tubuh yang hangus dan Armor Qi yang retak. Sesaat kemudian, Armor Qi itu akhirnya hancur berkeping-keping dan mulai terlepas dari tubuhnya."Tuan Bu Lou, apa kamu baik-baik saja?" tanya Jin Chen.Bu Lou menatap wajah Jin Chen. "Tuan Jin Chen, jika serangan tadi sedikit lebih dekat, aku mungkin akan mati."Sudut mata Jin Chen melirik darah segar mengalir di tangan Bu Lou. Dia perlahan melangkah maju dan menepuk bahu Bu Lou. "Maaf, ini pertama kalinya saya mencoba mengontrol kekuatan baru ini.""Ha ha, sudahlah. Aku akan baik-baik saja setelah beristirahat beberapa hari."Setelah memimpin PT. Pasir lebih dari 10 tahun, Bu Lou sangat peka terhadap keramahan yang ditunjukkan Jin Chen. Hal itu yang menyebabkan kegembiraan muncul di dalam hatinya.Selama satu bulan Bu Lou berada di markas PT. Logam, dia sudah tahu
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status