“Apa yang ingin kau sampaikan, Samm?” lirih Edward ketika mereka hanya berdua di ruangan Sammuel yang juga merupakan ruangan miliknya yang berada di Markas pusat. Ruangan yang hanya Edward, Sammuel dan Wilson saja yang bisa memasukinya. Bahkan keduan anak demit kesayangannya pun haru meminta ijin terlebih dahulu untuk bisa masuk kedalam ruangan yang sangat rahasia itu. Sedangkan untuk Wilson hanya ketika bersama Edward dan Sammuel saja dirinya berani mamsuki ruangan yang sangat rahasia itu.“Entahlah, aku mulai dari mana? Begitu banyak permasalahan yang ada di otakku yang rasanya ingin meledak saja, semakin memikirkannya begitu membuatku terasa sesak dan berat untuk bernapas,” keluh Sammuel sambil merebahkan diri di sofa.“Berceritalah mulai awal, aku akan mendengarkan dengan sabar,” jawab Edward dengan terus memandang Sammuel yang terlihat sangat payah dan lelah. Dapat Edward lihat dari cara Sammuel menghela napas panjang, seperti terasa begitu berat, seolah banyak beban yang adiknya
Edward berusaha menetralkan emosi agar tak ada orang yang curiga akan kondisinya saat ini, Edward segera berjalan keluar dari ruangan Sammuel dan berjalan menuju keruang kendali dimana sudah ada Kiev dan Wilson disana.Edward juga sedang memikirkan Risha yang sedang berada di mansionnya, gadis yang menjadi tunangannya itu tadi ia tinggal dalam keadaan terlelap, walaupun di mansionnya sangat aman dengan penjagaan yang begitu ketat, tetapi yang dia khawatikan yaitu ketika nanti Risha terbangun tapi tak ada dirinya di sisinya, takutnya gadis pujaan hatinya bingung dan sibuk mencari dirinya. Kerena sekarang gadisnya itu sedang butuh teman untuk mendampinginya, karena beberapa saat lalu orang tua dari gadisnya itu sudah pulang ke Negara asalnya, sedangkan Risha harus rela tertahan karena menuruti permintaan Edward yang tak mengijinkan Risha untuk ikut dengan Orang Tuanya pulang ke Negaranya.Terlihat sangat pemaksa dan super posesif sekali prianya itu, bahkan berjauhan sebentar jasa membua
“Are you ready?” pekik Dimitri dari ruang kendali yang di peruntukkan hanya untuk misi penyergapan penyusup.Sedangkan Demian mengangguk pasti kemudian memencet tombol enter di keyboard komputer yang berada di depannya. “It’s show time!”Di tempat lain tepatnya di kapal feri yang di naiki oleh Luke Hargov dan para pengikutnya terjadi kekacauan yang tiba-tiba membuat mereka panik.“Apa yang terjadi?” pekik Luke Hargov yang sedang mondar-mandir lalu lalang melihat kearah layar monitor yang berada ruang kendali kapal.“Sepertinya ada gangguan sinyal, Tuan,” jawab salah satu pengikut dari Klan Hargov.“Kalian sudah memeriksa adanya kerusakan? Ledakan apa itu?” pekik Luke Hargov yang sedang panik dan mengambil teropong guna melihat keadaan di tengah laut, tepatnya jalur pelarian dari kapal selam miliknya yang baru saja mempunyai celah untuk lolos.“Sial!” pekik Luke Hargov sambil melempar teropong yang ia pegang dengan keras ke lantai hingga hancur berkeping-keping. “Dari mana datangnya po
“Welcome, Yugov!” pekik Sammuel yang sedang duduk di kursi besar berwarna hitam.Mata Yugov membulat dengan mulut sedikit mengaga tak percaya ketika melihat siapa yang sudah berada di dalam ruangan.Ruangan yang sangat terang dengan lampu putih menerangi di setiap sudut ruangan dan ruangan itu ternyata hanya sebuah ruangan kosong yang sangat polos tak ada apapun dan yang ada hanyalah Sammuel yang sedang duduk di singgasana seorang diri dan tak ada apa-apa dan tak ada siapa-siapa lagi.Segera Yugov hendak pergi dan berlari kearah pintu yang ia masuki ketika datang, tapi sungguh di sayangkan pintu itu sudah tertutup rapat dan tak ada celah untuk keluar lagi.Yugov langsung mengambil pistol yang sedari tadi terselip di pinggangnya dan menodongkan kearah Sammuel yang sedang menikmati rokok dengan teramat santai sambil duduk dan menyilangkan kaki dengan jarak sangat jauh dari Yugov.“Kenapa? Apa yang kau takutkan, Hah? Sehingga dengan mudahnya kau menodongkan pistol kepadaku! Apa kau sedan
“Jika boleh jujur, aku sungguh terkejut dengan perkataanmu. Aku mengira ada alasan lain hingga kau tega menghianati Klanku. Tapi aku seperti mendapat kejutan yang teramat istimewa, ternyata ini ada hubungannya dengan masa lalu, tepatnya hampir 20 tahun yang lalu,” cecar Sammuel yang menyalakan rokok kembali dan menikmatinya sambil bersandar di singgasananya.Sedangkan Yugov masih diam dengan terisak di tempatnya semula sambil terus mengedarkan pandangan melihat satu persatu cuplikan video yang masih berputar di sekelilingnya, bahkan di lantai yang ia pijakpun masih menyuguhkan beberapa cuplikan video dimana dirinya sedang membunuh dan membantai beberapa orang demi kepentingan pribadi bahkan ketika sudah menjadi anggota Klan Collins Brothers tanpa sepengetahuan Klan.“Aku memuji kesetiaanmu dan pengorbananmu pada Hargov hingga detik ini, tapi sangat disayangkan, ternyata niat baikmu tak sejalan dengan realita yang ada. Aku tak tahu dan tak pernah tau seberapa jauh hubunganmu dengan men
“Apa yang kau cemaskan, Kak?” pekik Demian dari arah meja kerjanya ketika melihat Dimitri yang tengah menggigit kuku jempolnya dengan pandangan terus melihat kearah layar monitor yang menampilkan visual CCTV di tempat Sammuel dan Yugov berada. Salah satu tindakan dan kebiasaan Dimitri ketika sedang cemas atau gelisah ketika sedang mengkhawatirkan sesuatu, dan itu hanya diketahui oleh orang-orang terdekatnya saja.“Sudah hampir satu jam mereka disana, dan sudah hampir satu jam pula lukanya belum mendapat penanganan, dia terluka, Dek,” lirih Dimitri yang kemudian menoleh kearah Demian yang juga masih memandang Dimitri dengan tatapan sendu.Demian tersenyum tipis ketika pandangan mereka beradu, “ternyata kau sangat menyayanginya, ternyata hanya mulutmu saja yang kejam tetapi hatimu begitu lembut. Cih, betul kata Ayah Edward, kau sudah ketularan hati Hello Kittynya Ayah Samm, hahaha, wajah saja yang sangar mirip preman tapi ternyata hatinya cibi-cibi mirip Hello Kitty,” pekik Demian sambi
Hampir satu jam lebih Sammuel menahan rasa sakit akibat luka tembak dari senjata Yugov, dan hampir selama itu pula darahnya mengalir dari tempat di tubuhnya yang terdapat luka, bahkan memeja putih yang ia kenakan sekarang sudah berbeda warna, sebagian masih berwarna putih dan sebagian lagi sudah berwarna merah darah bahkan ada yang terlihat sudah sedikit mengering di bagian tepinya.Sammuel bisa merasakan kepalanya sedikit pusing indikasi dari dampak ringan oleh luka tembak yang ia terima, itu juga menjadi tolak ukur jika dirinya sudah kehilangan darah hampir 14 persen banyaknya, untung kaliber peluru yang digunakan Yugov termasuk kaliber kecil, andai saja Yugov menggunakan senjata yang di fasilitasi oleh Klan Collins Brothers pasti dampaknya bisa lebih dari yang Sammuel terima saat ini. Karena kaliber peluru yang di fasilitaskan untuk Anggota Klan Collins Brothers memiliki kaliber lebih besar dari pada yang ia terima dari tembakan sejam yang lalu.Mungkin jika Sammuel menerima tembak
Beberapa mobil ambulans yang berisi beberapa ahli tenaga medis dari Klan Collins Brothers juga ikut serta di belakang mobil yang dinaiki oleh Demian dan Dimitri di sertai puluhan mobil berisi para pengawal dari Klan Collins Brothers juga turut mengikuti di belakang mobil yang dinaiki Demian dan Dimitri.Perlu beberapa waktu untuk mencapai tempat Sammuel berada, karena dermaga paling ujung di pelabuhan yang menjadi basis markas utama Klan Collins Brothers ini merupakan area telarang dan sangat rahasia dan bukan orang sembarangan yang dapat memasukinya.Sesampainya di dermaga paling ujung pelabuhan, sudah banyak pengawal yang berkumpul di depan gedung dan tak seorang pun yang berani masuk sebelum diperintahkan dan mendapat titah oleh para petinggi Klan. Para pengawal hanya berjaga di depan gedung dengan formasi yang sudah dilatihkan oleh Klan. Bahkan tenaga medis khusus yang dibawa oleh Dimitri dan Demian sempat ragu ketika akan memasuki gedung terlarang milik Klan Collins Brothers itu