Share

Bab 19. Ciuman mantan

Lian hampir mengira Fahri sebenarnya mengikutinya dengan sengaja, mencari kesempatan yang ada, entah untuk tujuan apa. Di waktu yang seolah tepat pula, lelaki itu ada di depan guest housenya, menawarkan tumpangan.

Namun, agaknya pikiran negatif itu terpatahkan saat Fahri harus join diskusi via audio di perjalanan. Lian tidak banyak mengerti Fahri membicarakan topik apa, tapi yang ia dengar, itu soal perusahaan medianya yang sedang berkoordinasi untuk acara anniversary malam ini.

Sementara itu, Lian sibuk mengetik kata-kata mutiara alias nasehat pedas pada Rama karena masalah mobilnya dan pengerjaannya lama sekali. Sampai-sampai sudah menjelang sore, tidak kunjung datang.

"Anda, maaf ya aku jadi mengabaikan kamu." ujar Fahri di sela panggilan urgent itu.

Lian hanya menyatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk huruf O dan mengangguk sekali. Diberi tumpangan saja ia sudah bersyukur dan tidak harus menunggu Rama dengan bosan. Guest house itu suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status