Share

Bab 26. Perasaan aneh Binar

Hari kian berlalu. Perjanjian masih terus berlanjut. Mereka selalu dihantui dengan pertanyaan, kapan menikah? Horor sekali.

Pagi ini Binar terlambat bangun, otomatis dia juga terlambat membangunkan atasan tercinta. Walaupun sebenarnya Presdir Tama sudah bangun pukul empat pagi setiap harinya.

"Astaga!" Binar teringat dengan atasan yang dulu dingin kini berubah menjadi alay. Ya, itulah dipikiran Binar tentang atasan tercinta.

Wanita itu langsung mengambil ponsel dan menghubungi atasannya. [Pagi, Presdir!]

[Hm!]

Binar mengerutkan alisnya, [Pak Presdir sudah bangun, ya?]

Pertanyaan itu lolos begitu saja karena Binar tidak pernah mendengar suara berat khas bangun tidur sang atasannya.

[Apa pertanyaan itu yang pantas ditanyakan?]

[Hm, tidak. Maaf, Pak. Saya terlambat bangun. Untuk pakaian, akan segera saya siapkan di kantor!]

[Jadi maksud kamu, saya tanpa pakaian ke kantor?]

[Buk—]

Panggilan tersebut mati secara sepihak. Binar menjadi panik karena ia sangat yakin jika atasan tersebut sed
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status