Share

Bab 30. Gelagat aneh Presdir Tama

Kini Binar sudah berada di luar ruangan Presdir Tama. Dia terus menggerutu karena dicampakkan begitu saja.

"Binar, tolong saya!"

"Binar, kamu harus di sisi saya."

"Binar … Binar … Binar …."

"Apaan? Bulshit!"

Binar mengumpat atasannya sendiri. Lucu sekali. Karena bibir Binar kini bergeser kesana-kemari, wajah wanita ini sudah tak terkondisikan lagi.

"Woi, marah terus. Ada apa?" Sekretaris Andin mendekatinya.

"Eh, kamu. Dari tadi, Ndin?"

"Ada apa sih?" Sekretaris Andin penasaran.

"Nggak pa-pa. Aku lagi kesal aja. Ternyata semua laki-laki itu sama aja, ya!"

"Tunggu, tunggu … pertama kamu bilang nggak pa-pa, kedua lagi kesal. Ketiga kamu bilang laki-laki itu semua sama aja. Yang benar yang mana?"

"Satu dulu, baru dua, terakhir tiga. Dah, ah. Nggak penting juga untuk didebatkan!"

Binar duduk di kursinya, kemudian dia menghadap sekretaris Andin yang berada di depannya. "Aku mau nanya sama kamu!"

"Hm, apa tuh? Eh, tunggu, aku ambil kursi dulu!" Sangking penasarannya, sekretaris Andin tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status