Share

S2 Bab 15C

"Kamu bisa tidur di sini tanpa harus pindah ke kamar Kai."

"Aku ...."

Hampir habis stok kesabaran, Mahendra menarik tubuh berbadan dua itu dan memeluknya lagi. Dia tak suka dengan sikap Hana yang pergi jika ada masalah terjadi. Akhirnya Hana pasrah lantaran tenaga Mahendra berkali lipat dibanding dirinya. Di saat itu pula, dia merasakan tendangan hebat yang berulang kali di perutnya. Entah apa yang isyarat yang akan diberikan bayi itu kepadanya. Apakah dia sedang menyuruh mamanya patuh kepada sang papa? Atau bisa jadi, dia sedang mentransfer semangat untuk mamanya.

Saat menempelkan dada Mahendra dan mendengarkan dentuman aneh, Hana menumpahkan air kesedihan yang sudah dipendam beberapa minggu yang lalu. Penuh dan terasa sesak di dada.

Dulu, berada dalam dekapan sang suami adalah tempat ternyaman bagi Hana. Menyandarkan kepala ke dada bidang suaminya dan mendapatkan hujanan kecupan di hampir seluruh wajah, terutama di bibir adalah kebiasaan favori
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Hana g boleh nyerah dn Hana hrs ngoming semua nya uneg2 yg ada d kepalanya selesaikan dulu kemelut rmh tangga biar Mahendra tau yg Hana pikirkan dn yg Hana curigai bilang semua k Mahendra jangan diem aja ..
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
Hana sama arsenio aja
goodnovel comment avatar
Vanda Marla Sompie
jgn menyerah dan kalah dari pelakor...singkirkan jauh2 tuh pelakor...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status