Share

S2 Bab 16C

"Kau?"

Mata melotot lantaran tersulut geram, Nadhira menaikkan tangan kanan hendak dilayangkan ke wajah Hana.

"Nadhira! Jangan!" perintah Clarisa.

Tangan yang masih melayang itu pun dikepalkan. Guratan biru tampak di leher dengan rahang yang mengerat. Napasnya pendek dan berulang, menahan kemelut yang sudah sampai di ubun-ubun. Sebentar lagi, mungkin akan meletup keluar.

"Jangan mengotori tanganmu dengan melakukan hal yang tak terkendali."

Clarisa berjalan cepat dan berdiri di antara Hana dan Nadhira. Hitungan detik kemudian, tangan mulus itu turun dengan mulut yang mengerucut. Dia hampir saja melakukan tindakan yang akan menjatuhkan nilai kepercayaan Mahendra sebagai klien.

Melihat hal itu, Hana merasa jalur napasnya sempat tersendat. Dia tak tahu apa yang terjadi kalau Nadhira benar main tangan dan melukainya. Gerakan bayi dalam perutnya kembali dirasakan. Makhluk kecil itu peka dengan apa yang dirasakan si ibu. Merasa harus me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Hana kmu cari cctv .klo Mahendra g petcaya dn kmu minta pisah bilang g kuat dn bilang k Mahendra suru pilih mana pilih kmu apa Nadhira klo pilih Nadhirs kmu ihklas tpi klo pilih kmu jasi sarat jauhi Nadhira ..
goodnovel comment avatar
Bunda Marsiani
kalo seandainya nya mahendra membela pelakor aku akan hapus good novel ini
goodnovel comment avatar
Silce Patola
pisah aja sama mahendra.jadi suami kok gk peka dgn klrga sih.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status