Share

Aku Rela Asal Kau Bahagia

Semua terlihat baik-baik saja sampai saat ini. Aku mulai menikmati kembali kebersamaan kami bersama anak-anak. Apa lagi yang paling bahagia selain bisa hidup damai dengan orang-orang yang kita cintai. 

Namun, mungkin aku terlalu egois dan hanya mementingkan  perasaan sendiri. Aku baru sadar saat mendapati Mas Fadil beberapa kali tampak melamun. 

Di dalam benakku, ia sama bahagianya dengan diriku karena bisa berkumpul kembali bersama keluarga. Tapi, ternyata aku salah, lelakiku tampak tidak tulus dan masih menyembunyikan rasa bersalah di dalam hatinya. 

Ia terlihat melamun di teras rumah. Aku mendekatinya perlahan. Menatap lekat wajah sendu itu. 

"Ayah nggak bahagia bersama kami?" tanyaku dengan menahan sakit di dalam hati. 

Berat untuk menanyakan sesuatu yang bisa memancingnya kembali ke masa lalu. Mungkin baginya masa lalu itu indah dan tidak terlupakan. Namun, bagiku, itu adalah masa paling kelam di dalam hidup. Ujia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status