Share

Chat misterius

Bulan Ramadhan sudah hampir setengahnya dilalui. Keadaan berangsur mulai membaik. Mas Fadil tidak tampak mengintip ataupun melihat profil si pelakor. Aku sudah bisa bernafas lega dan memulai lembaran yang baru. 

Malam itu, seperti biasanya selepas salat tarawih. Kami berkumpul di ruang tamu, membicarakan tentang rencana  masa depan dan rencana menghadapi hari raya idul fitri yang sudah semakin dekat. 

Anak-anak selalu bersemangat membicarakan baju apa yang akan dibeli di hari raya nanti. Membicarakan rencana mudik ke rumah orang tua Mas Fadil. 

Sebenarnya, hati ini masih terluka oleh sikap mereka terhadapku kemarin. Ketidak perdulian mereka terhadap nasib rumah tangga yang sedang di ujung tanduk hingga penerimaan mereka terhadap sang pelakor. Masih terekam jelas di dalam benak dan masih terasa sakitnya di dalam hati. 

"Ayah, Ayah aku dapat berapa pasang bajunya?" tanya si sulung bersemangat. 

"Tanya aja sama Mama

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status