Share

17. Salah Paham

Ketika Adit memasuki markas semua anggota memandangnya takut. Tetapi dirinya tidak peduli, yang dia butuhkan sekarang yaitu melampiaskan emosinya.

Adit memasuki ruang olahraga dengan tergesa-gesa.

Setelah mengunci pintu, Adit berjalan mendekati puluhan samsak yang berjejer rapi.

Matanya menatap tajam samsak yang menggantung.

Bugh!

Pukulan demi pukulan Adit layangkan dengan keras tanpa menggunakan sarung tinju di kedua tangannya.

Napasnya memburu menatap 8 samsak yang hancur akibat ulahnya.

"Sisa dua," gumamnya menoleh ke arah pojok.

Setelah merasa napasnya mulai teratur Adit berjalan ke arah pojok, dimana tempat samsak yang masih utuh.

"Hati gue sakit, Va," ucapnya pelan.

Dengan brutal Adit memukul kedua samsak yang masih tersisa hingga hancur seperti yang lain.

Badan Adit terjatuh, tenaga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status