Share

20. Minta Maaf

Adit terus menarik tangan Diva untuk mengikutinya.

"Sebenarnya kamu mau bawa aku kemana?" tanya Diva.

Adit tidak menjawab.

"Kebiasaan enggak jawab. Benar-benar seperti bunglon, kadang manis kadang copslay jadi kulkas," gerutu Diva kesal.

"Aku dengar, Va," celetuk Adit.

"Oh, kamu dengar ya? bagus dong, aku memang sengaja," sahut Diva melirik sinis Adit.

Adit tersenyum tipis melihat tingkah gadisnya. Benar-benar gadis yang lucu.

"Ngapain kita kesini?" tanya Diva setelah sampai di taman belakang.

"Duduk dulu," ucap Adit menuntun Diva untuk duduk di bawah pohon mangga agar terhindar dari panasnya matahari.

"Maafin aku ya, aku benar-benar enggak tahu kalau yang tadi pagi itu Abang kamu," ucap Adit menggenggam ke dua tangan Diva.

Diva terdiam. Ternyata Adit membawanya kesini hanya untuk membicarakan hal tadi pag

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status