Share

Bab 31. Malam Yang Terkutuk

Pandangan Dante mulai terasa berkunang-kunang. Lelaki berparas tampan itu akhirnya berpamitan pada rekan bisnisnya. Sejak sore tadi mereka mengadakan pesta di sebuah kafe ternama. Alkohol menjadi pilihan mereka untuk bersenang-senang.

"Aku pamit deh, Wan!" ucap Dante seraya memegang pelipisnya kencang.

"Aman gak tuh di jalan?" Gunawan mencoba memastikan kondisi Dante yang tampak berjalan sempoyongan.

"Aman!" Dante mengulurkan jempolnya pada lelaki berkacamata yang mengajaknya pesta di kafe sejak tadi.

Gegas lelaki bertubuh tinggi itu menarik langkah keluar dari kafe. Dante mencoba agar tetap menyeimbangkan tubuhnya yang mulai oleng.

Malam telah menua. Tiupan angin perlahan menerpa tubuh Dante hingga matanya sedikit terpejam. Rasa sejuk yang dihembuskan semilir angin, membuatnya ingin segera memejamkan matanya saja.

Dante membuka pintu mobil. Dia segera menghempaskan tubuhnya di kursi kemudi. Untuk sejenak Dante mengikuti saja keinginan matanya yang sudah sangat lelah. Dia terlel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status