Share

Bab 43. Pengakuan Emma

Untuk beberapa detik kondisi Adriana masih terlihat syok. Kedua matanya membulat, seiring dengan mulutnya yang ikut terperangah.

Sejak kapan Emma berhubungan dengan Zoya? Apa mungkin video yang dikirim ke Dante tadi pagi atas prakarsa Emma? Adriana menghela napasnya kasar.

Gegas gadis berambut panjang itu bangkit dari tempat tidur Emma. Adriana segera menyambar sling bag dan menyampirkan ke pundak.

Ia harus menemui Emma sekarang juga. Bagaimana bisa sahabatnya itu berbuat nekat dengan menusuknya dari belakang? Adriana membetulkan posisi berdirinya. Gegas dia menarik langkah kakinya dari kamar Emma.

Belum sampai di depan pintu utama, langkah Adriana terhenti. Sosok Emma telah berada di hadapannya tiba-tiba.

"Cepat amat kamu pulang, Ma?" Adriana memutar bola matanya.

"A-aku khawatir dengan kamu, Na!" Emma segera merangsek masuk seraya menarik lengan sahabatnya.

"Khawatir kalau aku tau, kamu udah berkhianat? Iya?" Adriana menepis genggaman Emma seraya menyampaikan kekesalannya.

"A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status