Share

Bab 42. Bukti yang Tertinggal

Dante berteriak-teriak sambil terus memegang kepala. Emosinya semakin meledak saat melihat Nyonya Wanda juga berada seruangan dengannya.

Kedua petugas kesehatan yang bertugas saat itu berusaha menenangkan kondisi Dante. Mungkin karena terlalu syok, lelaki berparas tampan itu kembali tidak sadarkan diri.

Adriana merengkuh tubuh rapuh Nyonya Wanda agar sedikit lebih tenang. Bulir-bulir di pipinya juga telah menerobos sudut mata dengan cepat. Setidaknya gadis muda itu pernah merasakan kebahagiaan bersama Dante.

Namun, Kata-kata Dante barusan membuat Adriana sadar, bahwa rasa yang dia semai telah membuat nyeri hatinya.

Seorang perawat datang bersama Dokter Gading dengan langkah bergegas.

"Pasien mengamuk dan baru saja pingsan satu menit yang lalu, Dok!" Seorang perawat yang mendampingi Dante memberikan laporan.

"Siapa yang dia lihat pertama kali saat sadar?"

selidik dokter berseragam putih itu seraya membetulkan letak kacamatanya.

Perlahan Adriana melepas pelukannya pada Nyonya Wand
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status