Share

6. gone

๐™ณ๐š„๐š‚๐™บ๐™พ๐™ต๐™ด๐šˆ๐™ด ๐™ฟ๐š๐™ด๐š‚๐™ด๐™ฝ๐šƒ๐™ธ๐™ฝ๐™ถ

ใ€๏ผก๏ผฆ๏ผด๏ผฅ๏ผฒ๏ผฆ๏ผก๏ผฌ๏ผฌใ€‘

Suara tapak sepatu yang bersatu dengan lantai kasar itu terdengar dengan jelas, perlahan-lahan bergerak menjauh darinya. Benar. Kenapa Kaline tidak memikirkan ini sebelumnya? Bagaimana jika Pangeran dari Voalire menolak untuk berbicara padanya? Pertanyaan sederhana yang belum mendapatkan jawaban itu membawanya ke dalam kegagalan.

โ€œTapi aku adalah tuan rumah di sini, Pangeran.โ€ Kaline berbalik, membuat pintu ganda yang hendak tertutup sempurna itu terhenti pergerakannya.

Gadis itu telah berusaha keras untuk menginjakkan kakinya di sini. Ia tidak akan menyerah semudah itu. โ€œBukankah kau seharusnya memberikan sedikit rasa hormat jika kau memang belajar tata krama?โ€

Pangeran Cliftone melipat kedua tangannya di atas dada, seakan-akan menantang Putri yang berdiri dengan percaya diri, menatap langsung manik abu-abunya yang tak terlihat dengan jelasโ€”berlawanan dengan miliknya yang selalu menyala saat gelap. โ€œSelain tata krama, aku juga belajar tentang simbiosis mutualisme, Putri. Tentu tidak adil jika hanya satu pihak yang diuntungkan. Aku menginginkan milikku juga.โ€

Mata menyalanya menatap Kaline dari ujung ke ujung lalu mendengus geli. โ€œBerbicara tentang tata krama, kau pasti tahu jika seorang wanita yang menghampiri pria seorang diri tanpa ikatan apapun itu melanggar tata krama, Putri.โ€

Suara dentuman pintu yang tertutup dengan rapat menjadi akhir perbincangan keduanya.

***

     

โ€œDasar vampir sialan!โ€ teriak Kaline frustasi. Ia berada di dunia yang jauh berbeda sekarang. Persetan dengan image sempurnanya, ia bisa membuat image baru untuk dirinya sendiri tanpa memperdulikan hal lain.

Terdengar derap langkah seseorang yang tampak terburu-buru. โ€œPutri, apa sesuatu buruk terjadi? Kenapa ruangan ini tampak sangat berantakan?โ€ tanya Narin terkejut.

Meski mentari sudah bersinar terang hari ini, rasa kesalnya mengingat kejadian memalukan semalam sama sekali tidak berkurang, membuat Kaline tersulut emosi dan melampiaskannya dengan melempar semua barang yang ada di hadapannya.

โ€œVampir sialan itu, apa mereka selalu kurang ajar seperti ini?โ€ tanya Kaline berapi-api.

โ€œAh ....โ€ Narin menganggukkan kepalanya. Sesuatu yang buruk pasti terjadi semalam. โ€œApa Pangeran dari Voalire membantu Anda?โ€

โ€œMembantu apanya!โ€ kesal Kaline. โ€œIa membuat harga diriku jatuh. Apa orang gila itu lupa kalau aku adalah penerus tahta kerajaan ini?โ€

Narin berjongkok, memungut satu persatu mutiara yang berserakan di atas lantai. โ€œSudah saya beritahu sebelumnya, vampir memang yang terburuk di antara yang lainnya, Putri. Sebaiknya Anda tidak berurusan lagi dengan mereka.โ€

Tidak, itu tidak mungkin. Kaline tahu pasti jika vampir itu ada hubungannya dengan semua ini. Dia pasti tahu sesuatu atau setidaknya dia bernasib sama dengan Kaline. Jika memang begitu, Kaline bisa mendapatkan sekutu untuk mencari jalan keluar dari dunia aneh ini.

โ€œAh! Kenapa tidak Theo saja yang ada di sini. Jika begitu, semuanya akan jauh lebih mudah,โ€ gerutu gadis itu.

***

      

โ€œBukankah terlalu cepat untuk pulang sekarang, Raja Varine? Aku dengan kau sahabat lama Yang Mulia,โ€ ucap Polinโ€”penasehat pribadi kerajaan. Ia menatap kereta-kereta yang membawa rombongan Kerajaan Elavrine perlahan meninggalkan area istana.

Raja Varine tertawa renyah. โ€œJika aku tinggal lebih lama, sepertinya kau harus bekerja ekstra, Polin. Rajamu memiliki temperamen yang buruk, bukan?โ€ Mata Raja Varine tampak bersemangat, berusaha membuat Polin berbicara lebih banyak tentang โ€œsahabatโ€ lamanya.

Polin tersenyum canggung, membenarkan posisi kacamata bulatnya. Ia menghabiskan setengah dari kehidupannya bekerja di samping Raja El secara langsung. Berbicara hal buruk di belakangnya adalah cara lain untuk mati dengan cepat. โ€œBagiku, Yang Mulia merupakan contoh yang sempurna bagi Eargard.โ€

Raja Kerajaan Elavrine itu menatap Polin dengan bangga. โ€œPolin, kerajaanku amat membutuhkan orang yang bersedia menutup mata dengan segala aib kerajaan sepertimu.โ€

seorang ksatria yang mengenakan baju zirah dengan emblem serigala milik Kerajaan Elavrine menghampiri mereka, membuat percakapan itu terputus seketika. Ksatria itu menunduk, โ€œYang Mulia, keretanya sudah siap.โ€

โ€œSayang sekali, Polin. Sepertinya ini akan menjadi akhir dari percakapan kita. Aku harap aku masih bisa melihatmu saat sayembara tiba,โ€ ucap Raja Valine

Polin menunduk hormat. โ€œSenang akhirnya bisa bertemu denganmu, Raja Varine X.โ€

Setelah memastikan rombongan Kerajaan Elavrine meninggalkan gerbang istana, pria tua itu kembali berjalan bersama tongkatnya menuju tumpukan kereta berwarna emas menyala. Tidak ada kuda yang menarik kereta itu, namun cahaya mistis berwarna emas yang terlihat seperti percikan api secara ajaib membuat kereta tersebut berjalan dengan sendirinya.

โ€œSudah akan pergi, Albert?โ€ Polin menjabat tangan Albretโ€”penasehat dari Kerajaan Lyvorra. Tidak seperti Raja Varine X yang selalu menyampaikan sakrasmenya lewat lelucon yang payah, pria seusianya ini teramat bijak dan tenang. Dia memang dilahirkan untuk menjadi penasehat.

โ€œSayang sekali saya tidak bisa berlama-lama di negeri indah ini, Polin.โ€ Sorot teduhnya menenangkan Polin yang selalu gelisah. Pria itu dari Klan Helbart, yang berarti dia bisa menenangkan segalanya hanya dengan bersentuhan secara langsung.

โ€œAku harap kau akan hadir di peresmian sayembara nanti, Albert.โ€

Albert mengangguk. โ€œAkan saya usahakan, Polin.โ€

Rombongan dari Lyvora telah pergi. Polin hanya perlu bersalaman dengan satu orang lagi, Pangeran Sirius Cliftone Alorine dari Kerajaan Voalire. Hampir semua orang membenci bangsa vampir, termasuk Polin. Sikap mereka yang selalu seenaknya dan angkuh itu benar-benar memuakkan. Sepertinya karena mereka terlalu lama hidup, mereka lupa tentang tata krama dasar.

โ€œSudah akan pergi, Pangeran?โ€ tanya Polin tatkala Pangeran Cliftone bersama jubah yang menutupi seluruh tubuhnya itu hendak melangkah keluar dari bangunan utama istana.

โ€œApa ada hal lain yang menahanku disini?โ€ tanyanya balik tanpa minat.

โ€œTidak ada selain ucapan selamat tinggal, Pangeran,โ€ jawab Polin tenang.

โ€œSayangnya kami tidak melakukan itu, Tuan Polin.โ€

Polin menghela napasnya samar. Dari semua makhluk yang pernah ia temui, vampir-lah yang paling menyebalkan. โ€œTapi kami melakukannya. Kau adalah tamu kami, Pangeran. Bersikaplah seperti tamu.โ€

Suara tawa yang terdengar amat dingin itu keluar dari mulut Pangeran Cliftone. โ€œAh ... aku lupa sedang menginjak tanah makhluk fana,โ€ sahutnya sakras. โ€œKalau begitu, sampai jumpa lagi, Tuan Polin. Aku akan kembali dalam beberapa bulan.โ€

โ€œSampai jumpa lagi, Pangeran.โ€

***

      

Derap langkah Kaline yang tampak amat tergesa itu bergema di sepanjang lorong. Gadis itu tak mempedulikan para pelayan yang silih berganti menundukkan badan mereka saat berpapasan dengannya.

Kaline melihat dengan jelas, seorang yang mengenakan jubah hitam itu meninggalkan area istana. Sebelum itu, ia juga melihat rombongan Kerajaan Lyvora dan Elavrine meninggalkan istana. Kaline amat yakin jika seseorang yang mengenakan jubah hitam itu adalah Pangeran Clifton.

Bagaimana bisa dia meninggalkan istana begitu saja? Harga diri Kaline sebagai seorang putri benar-benar ternodai oleh vampir menyebalkan itu.

โ€œPolin! Kau benar Polin, bukan?โ€ seru Kaline saat ia melihat seorang pria tua berkacamata tebal berjalan dengan tongkatnya. Dari ciri-ciri yang Narin sebutkan sebelumnya, Kaline yakin pria itu adalah Polin, penasehat pribadi kerajaan.

Pria tua itu menunduk. โ€œBenar, Putri. Apa ada yang bisa saya bantu?โ€

โ€œApa kau melihat Pangeran Cliftone? Aku harus berbicara dengannya,โ€ tanya Kaline bersemangat.

Polin membenarkan letak kacamatanya. โ€œSayang sekali, Putri. Pangeran Cliftone telah meninggalkan istana.โ€

โ€œAh!โ€ Kaline mengacak-acak rambutnya frustasi. Terlalu lama jika menunggu sampai sayembara dimulai untuk menemuinya. Bagaimana bisa Kaline tidur dengan nyenyak di dunia penuh misteri ini?

โ€œNamun jika memang penting, Anda bisa mengirim surat. Saya dengan senang hati akan meminjamkan elang saya agar cepat sampai ke tangan Pangeran Cliftone,โ€ tawar Polin.

Benar, Kaline bisa menghubungi vampir itu surat. Meski kemungkinan besar tidak akan dibalas, yang penting ia telah berusaha. โ€œAku ingin meminjam elang mu.โ€

ยปโ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€“โœ„

๐™ ๐™ช๐™ฃ๐™Ÿ๐™ช๐™ฃ๐™œ๐™ž ๐™„๐™ฃ๐™จ๐™ฉ๐™–๐™œ๐™ง๐™–๐™ข @๐™™๐™ช๐™จ๐™ ๐™ค๐™›๐™š๐™ฎ๐™š ๐™ช๐™ฃ๐™ฉ๐™ช๐™  ๐™ข๐™š๐™ก๐™ž๐™๐™–๐™ฉ ๐™™๐™š๐™ฉ๐™–๐™ž๐™ก ๐™˜๐™š๐™ง๐™ž๐™ฉ๐™–

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
wahh, kayaknya bener nihh, si vampir
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status