Share

Empat Puluh Dua

"An, ibu asmanya kambuh. Mas harus pulang sekarang juga dan bawa ke rumah sakit. Bisa gak mas pinjam motor kamu sebentar atau anterin mas pulang soalnya dari sini kan gak jauh. Bicaranya besok aja lagi karena mas belum selesai. Tapi anterin mas sebentar ya?" tanya Mas Arya sambil menatap penuh iba padaku.

Sejenak aku dilanda ragu. Bukan tak punya rasa kemanusiaan pada ibu yang sedang sakit, tapi gimana ya? Kenapa tidak pesan ojol aja? Kenapa harus aku yang mengantar dia pulang ke rumah ibunya?

"An, tunggu apalagi? Apa kamu gak kasian? Bagaimanapun ibu masihlah ibu mertua kamu. Apa kamu tega biarin ibu kesakitan begini? Anterin Mas pulang sebentar ya. Dari sini cuma lima kilometer. Pesan ojol lama nunggu, nanti ibu gak tertolong lagi. Ayo, An. Buruan," ujar Mas Arya tak sabar seolah takut ibunya tak dapat tertolong lagi, sambil tangannya meraih kunci motorku yang kuletakkan di atas meja cafe dan berlari menuju roda dua yang terparkir di depan sana yang membu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Dyandra Edy
ana yg polos tulus lugu n terll baik..akhirnya masuk jebakan .pasti bakal dinodai arya spy g minta cerai..ana ana bodoh banget sih msh kemakan drama mrk
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
ibu sama anak sama bejatnya
goodnovel comment avatar
Wagirin
Klo sama org jahat hati2..klo pun dia baik, hanya pura2 saja..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status