Share

Kenyataan pahit

Papa masih menatapku dengan membulatkan mata.

"Kau benar-benar Ara?" tanyanya.

"Aku Ara, Pa," jawabku. "Tentu Papa tidak lupa pada suara putrimu sendiri, kan?"

"Ba- bagaimana bisa?" tanyanya dengan suara bergetar.

Aku menatap ke arah Tante Merly, Evelin dan Mas Ridho yang seketika tampak gelisah.

"Mereka yang sudah merencanakan kematianku! Mereka ingin membunuhku!" ucapku lantang sambil menunjuk ke arah mereka bertiga.

Semua yang hadir dalam ruangan terdengar gaduh. Mereka tampak mempertanyakan apa yang baru saja kukatakan.

"Jangan sembarangan bicara kamu!" sahut Tante Merly yang seketika meradang.

"Aku punya bukti, dan akan kupastikan akan mengirim kalian bertiga ke penjara!" jawabku.

Suasana kembali gaduh. Para tamu undangan saling beragumen satu dengan yang lain.

Papa segera mengambil tindakan. Dia mengarahkan anak buahnya untuk menenangkan para tamu undangan. Evelin tiba-tiba turun dari panggung dan menarik tanganku meninggalkan ruangan itu, menerobos kerumunan orang. Aku yang sat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status