Share

64. Teror

MATAHARI berpijar sempurna, memancarkan ultraviolet yang maksimal diserap oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Daun-daun pohon di depan rumah menari-nari dimainkan angin. Bilamana sudah kuning ia akan menggugurkan diri secara jantan. Netraku yang menerawang ke taman itu menangkap Tara yang berjalan tertatih dituntun Rendra.

“Maafkan saya karena tidak bisa menjaga Bu Tara dengan baik, Pak.” Rendra meminta maaf pada Mas Rama sekali lagi. Mas Rama hanya mengibaskan tangan pelan. Ia tahu Rendra adalah tipe perfeksionis yang tak mungkin lalai. Kalau ia bicara seperti itu berarti semua sudah diluar batas kemampuannya.

“Udah berapa kali aku bilang, jangan panggil aku Bu Tara. Bisa nggak?” Tara mengeluh lagi pada hal yang sama sejak tadi.

Rendra masih menatap datar hingga mengangguk pelan. “Baik, Non Tara.”

Tara langsung menjejakkan kaki ke lantai. “Nggak ngerti amat sih. Payah,” umpatnya. “Auuu, sakiiit.” Tara memegangi pergelangan kakinya.

Rendra yang disindir Tara sama sekali tak mengubah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status