Share

79. Kritis

“Rindu, kamu nggak papa, Dek?” Aku menggoyang-goyang tubuh Rindu. Namun tiada jawaban dari gadis tujuh belas tahun itu.

Kutepuk-tepuk pipi Rindu, tetap tiada jawaban. Rindu pingsan.

“Beraninya kamu Cinta!” Ibu mendorongku hingga aku terjatuh ke lantai. “Selama ini apa yang kamu lakukan? Bisanya cuma buat masalah aja. Kamu nggak pernah ngerti perasaan Ibu. Jahat, kalian semua jahaaat!”

“Ibu, Cinta nggak pernah niat– “

Ibu tak mengindahkan jawabanku lagi. Ia beranjak dengan bergegas keluar kamar. Klek. Suara pintu kamar tiba-tiba dikunci dari luar. Astaga. Ibu mengurung kami di dalam, sementara Rindu sedang pingsan karena kehabisan napas. Si*alnya, aku tak bisa melakukan napas buatan.

“Ibuuu, bukaaa!” teriakku. Namun Ibu tak menjawab sama-sekali. Aku berlari ke arah pintu dan menggedor beberapa kali, tetap tiada jawaban. Sementara Rindu sudah semaput dan aku sangat khawatir.

“Toloong!” Aku berteriak agar seseorang di luar mendengar. Tiada sesiapa pun menjawab. Kemana Fresha dan Dennis?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status