Share

24

“Mbak Tania!” Aku menoleh ketika mendengar namaku dipanggil. Gibran terlihat berjalan menuju ke arahku.

“Maaf, aku sengaja nungguin Mbak di lobby. Ada yang mau ku sampaikan.”

Aku menautkan alis.

“Mbak Tania boleh menemui Nasya, tapi jangan mengajaknya untuk mengobrol yang berat-berat dulu, ya, Mbak. Nasya mengalami benturan di bagian kepala pada saat kecelakaan itu. Jadi kalau bisa Mbak Tania jangan mengajaknya bicara serius dulu. Maaf, aku mengerti perasaan Mbak Tania, tapi aku juga harus menyampaikan ini sebagai tenaga medis.”

Kutatap mata Gibran, ia memang terlihat iba padaku, tapi aku juga tak bisa mengabaikannya sebagai seorang dokter yang sedang melindungi pasiennya.

“Baiklah, Gib. Mbak hanya ingin menegmbalikan barang-barang pribadinya ini. Mbak janji enggak akan bertanya macam-macam padanya.”

Gibran mengangguk sambil tersenyum tipis, kemudian mempersilakanku berjalan mengikutinya ke arah ruangan di mana Nasya dirawat.

Aku mengeryitkan keningku saat mendapati di dalam ruangan N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status