Share

42

“Tas ku masih di meja K*C tadi, Mas,” ucapku ketika menyadari Mas Fahry melangkah bukan ke arah restoran cepat saji di mana aku bertemu Nasya tadi.

“Ck!” Ia berdecak kesal, meski aku tak mengerti kenapa ia harus kesal.

Apa karena aku bertemu Nasya? Bukankah seharusnya aku yang kesal karena ia menjemput Nasya tadi?

“Tunggulah di sini, aku akan mengambilnya dulu,” ucapku.

“Tunggu! Kita ke sana bersama-sama. Aku tak mau Nasya memprovokasimu.”

Kembali Mas Fahry meraih tanganku dan menyisipkan jari-jarinya di sela jemariku lalu menuntunku melangkah.

Kutautkan alisku ketika melihat beberapa orang berkerumun di dalam restoran cepat saji tadi, lalu pendengaranku menangkap seseorang sedang berteriak marah.

“Oh. Jadi sekarang jalan sama yang baru lagi, Mas? Perempuan gatel mana lagi ini? Ini bukan yang Mas bawa ke rumah kemarin, kan?”

Aku berjalan mendekat ke arah kerumunan. Selain karena tadi tas ku berada di sana, aku juga penasaran karena merasa suara tadi adalah suara Nasya.

“Heh! Kamu gad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Asiah
hadeuuh Fahry insyaf mu kapan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status