Share

43

Nilam langsung turun dari mobil setelah Mas Fahry memarkirkan mobilnya di depan rumah orang tuaku. Ia bahkan tak sekedar berpamitan padaku. Aku menatap punggungnya hingga gadis itu masuk ke dalam rumah.

“Mas sepertinya aku harus turun dulu dan bicara empat mata pada Nilam. Mas bisa pulang duluan, aku dan Khanza nanti menyusul.”

“Nggak, Tania! Kita harus pulang bersama. Aku akan menunggumu.”

“Tapi Nilam sepertinya marah pada Mas Fahry. Dia merasa terperangkap di posisinya sekarang karena Mas.”

Lelaki itu menghela napas.

“Aku yakin kamu bisa memberi pengertian pada Nilam, Sayang. Nilam gadis yang baik, dia tak pantas untuk pria yang buruk seperti suami Nasya.”

“Pria yang buruk? Kamu yakin dia pria yang buruk? Tapi dari penjelasan Nilam tadi sepertinya ia percaya bahwa Lukman lelaki yang baik, justru kamu lah yang buruk di matanya. Bagaimana jika justru Nilam yang benar?” pancingku.

Mas Fahry terlihat menelan salivanya.

“Kamu menilainya pria yang buruk dari semua cerita Nasya padamu, kan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status