Share

59

“Kita pulang sekarang, Mas!” Kukibaskan selimut klinik yang menutupi tubuhku.

Mas Fahry berusaha menahan tubuhku lalu meraih ponsel dalam genggamanku.

“Shitt!!” umpatnya setelah membaca pesan dari Nilam.

“Kamu tenang dulu, Sayang. Kita enggak bisa pulang sekarang, ini sudah malam dan kamu baru saja mengalami pendarahan ringan, kamu harus istirahat.”

“T-tapi Nilam, Mas! Aku takut terjadi apa-apa padanya.”

Mas Fahry menyugar kasar rambutnya.

“Meski kita pulang sekarang, kita juga enggak bisa ngapa-ngapain, Tania. Nilam sendiri enggak tau dia sedang berada di mana sekarang.”

Mas Fahry benar. Ya Allah, Nilam! Apa yang terjadi pada adikku satu-satunya itu. Kulihat Mas Fahry seperti sedang mengingat sesuatu.

“Kamu nyimpan nomor Gibran?”

“Ada di kontakku. Kenapa?”

“Ponselku tadi ketinggalan di villa karena aku panik dan buru-buru mengangkatmu saat kamu pingsan. Aku akan mengubungi Gibran, kakaknya adalah salah satu petinggi di institusi kepolisian, kupikir kita bisa meminta bantuan padanya,”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status