Share

76

Kondisi hubunganku dengan Tania yang kembali dingin membuatku uring-uringan di kantor. Beberapa bawahanku bahkan telah menjadi sasaran kemarahan serta kekesalanku. Namun yang aneh, beberapa hari terakhir aku tak melihat Nasya, ia juga tak ada di lokasi bersama tim nya. Indah juga tak luput dari amarahku saat dia melakukan kesalahan-kesalahan kecil. Suasana hatiku benar-benar tak karuan akibat diamnya Tania padaku. Beberapa kali kudengar ia meminta izin pada ibu untuk kembali ke rumah orang tuanya tapi ibuku juga bersikeras ingin keluar dari rumah jika Tania dan Khanza pergi.

“Apa jadwalku selanjutnya?” tanyaku datar pada Indah. Ia yang tengah tak berkonsentrasi terkejut mendengar suaraku.

“Eh ... iya, Pak. Setelah ini Pak Fahry ada undangan makan siang di Hotel A*ton untuk acara peresmian gedung tambahan.”

“Baiklah. Apa ini?” tanyaku saat melihat sebuah kotak yang ada di atas mejanya.

“Oh, ini semua barang-barang Mbak Nasya yang di bereskan Bu Tania beberapa hari yang lalu ketika mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status