Share

82

Parkiran rumah garden pun terlihat sepi, tak ada mobil Mas Fahry parkir di sana. Apa mungkin dia memang sedang tak ada di rumah? Khanza yang masih terlihat lemah dan suhu tubuhnya masih demam terus menerus kudekap di depan rumah garden.

“Kita pulang saja, ya, Nak.” Kubujuk gadis kecilku, tapi ia menggeleng dengan wajah sendunya.

“Khanza mau ketemu ayah.”

Ya Allah! Bagaimana ini? Baru saja aku menurunkan tubuh Nasya dari gendonganku dan hendak mencari ponselku untuk menghubungi Mas Fahry, ketika sebuah mobil berhenti tepat di depan rumah. Tak lama kemudian sosok yang kucari itu turun dari mobil yang sepertinya adalah transportasi online.

“Ayah!” Khanza langsung berseru kegirangan ketika melihat ayahnya.

Mas Fahry menoleh dan segera membuka pagar lalu berlari kecil menyambut Khanza. Beberapa saat aku terpaku menahan haru melihat keduanya berpelukan. Gadis kecilku terlihat berkali-kali menciumi wajah ayahnya, begitu pun dengan Mas Fahry yang terlihat begitu merindukan Khanza. Ia mendekap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status