Share

89

Aku menuntun Mas Fahry untuk duduk di sofa, agak jauh dari letak ranjang pasien. Lalu aku menarik kursi kecil dan duduk di samping ranjang pasien.

“Kurasa kamu sudah pulih, Sya. Bekas-bekas penganiayaan Mas Fahry kemarin sudah tak ada, wajahmu sudah kembali mulus sama seperti sebelumnya.”

“Apa maumu?”

“Bagaimana kondisi bayimu? Apa kamu sudah memberitahu pada ayah bayi itu akan keberadaannya? Atau mungkin kamu masih sedang memikirkan siapa yang akan kamu tunjuk menjadi ayah bayi itu? Apa pun yang ada di dalam pikiranmu, aku hanya ingin mengingatkan jangan sekali-sekali menuding suamiku sebagai laki-laki yang menitipkan benih padamu.”

Nasya terlihat salah tingkah.

“Ah, jangan-jangan dugaanku benar. Kamu sudah merencanakan akan menuding Mas Fahry sebagai pemilik janin itu?”

“Apa maksudmu? Aku ... aku wanita bersuami. Untuk apa aku menuding orang lain?”

Ada nada ragu dari caranya berbicara.

“Wah, terima kasih kalau begitu. Aku hanya khawatir kamu akan menjebak suamiku lagi atas keberadaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status