Share

96

Kami chek out dari hotel tepat di saat cuaca kota Denpasar sedang tak bersahabat. Hujan deras disetai angin kencang membuat beberapa petugas hotel terlihat ragu saat Mas Fahry meminta fasilitas pengantaran ke Bandara Ngurah Rai. Guide tour pun sudah dicancel semua oleh Mas Fahry, padahal masih ada 2 hari tersisa dari paket bulan madu yang sudah dibayarnya. Mas Fahry terlihat sedikit bersitegang dengan pihak hotel ketika mereka menyarankan menunda ke bandara mengingat cuaca sedang sangat buruk.

Namun Mas Fahry bersikeras dengan alasan sedang ada urusan yang sangat penting yang tak bisa ditunda lagi, sementara aku hanya menatapnya dari sofa yang ada di lobby hotel dengan tatapan kosng. Pikiranku tak lagi fokus karena memikirkan keselamatan putriku.

Berkali-kali aku harus mengusap sudut mataku, yang kemudian membuat Mas Fahry makin terlihat panik dan menuntut untuk segera berangkat ke bandara.

“Kamu tenang dulu, ya, Sayang. Mereka sudah setuju mengantarkan kita sekarang juga. Jangan pan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status