Share

95

Mas Fahry memilih es krim yang dibawa ibu tadi, aku pun memilih salah satunya. Tak ada pembicaraan lagi antara kami karena asyik menikmati es krim. Namun saat aku membuka bungkus es krim yang kedua yang ternyata sudah mulai meleleh, aku menangkap tatapan tak biasa dari Mas Fahry saat aku menjilati es krim yang hampir meleleh. Lelaki itu meringis seperti sedang menahan sakit.

Aku menautkan alisku menatapnya heran, sambil terus menjilat es krim rasa coklat di tanganku ketika tiba-tiba saja Mas Fahry merebut kasar es krim ku lalu membuangnya ke sembarang arah.

Baru saja aku hendak protes ketika lelaki itu telah menciumiku dengan membabi buta dan membuatku kehabisan napas. Mas Fahry pun seperti kehabisan napas namun ia sama sekali tak menghentikan ciumannya. Tangannya meremas rambutku dan menahan kepalaku agar tetap berada pada posisi yang diinginkannya.

“Mas!” protesku saat memperoleh sedikit oksigen.

Namun ternyata protesku justru membuatnya semakin menggila. Lidahnya menerobos berkali-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status