Share

97

Beberapa kali terdengar pengumuman dari petugas bandara yang mengumumkan jika kemungkinan tak akan ada penerbangan lagi hari ini karena beberapa fasilitas bandara dan beberapa antena juga roboh diterpa angin kencang. Aku semakin panik, sementara penampilan Mas Fahry makin terlihat acak-acakan.

Hingga akhirnya kami benar-benar tak bisa terbang, lalu kembali terdampar di salah satu hotel yang berada di area bandara.

“Mas, aku takut.” Kali ini tangisku makin kencang.

“Ssshhh. Kamu tenang, ya, Sayang. Insya Allah Khanza tidak apa-apa.”

Dia menenangkanku, padahal aku tau lelaki itu pun sedang merasakan hal yang sama. Tadi kudengar ia menelepon Mas Gufron dan meminta bantuannya untuk mencari Khanza. Aku juga mendengar ia menelepon Gibran, namun yang membuatku semakin khawatir ketika aku mendengar pembicaraannya dengan Gibran.

“Tolong kamu awasi gerak-gerik Hasan Lukman di sana. Aku curiga dia berada di balik semua ini.”

Degg!! Jantungku serasa mau copot. Jika dugaan Mas Fahry benar, aku be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status