Share

105

Aku keluar dari kamar tamu setelah membereskan semua barang-barang Nasya. Ada rasa lega memenuhi hatiku mengingat aku telah menghapus video dan beberapa foto di galeri tersembunyinya tadi. Mas Fahry sendiri sudah lebih dulu meninggalkan kamar tamu setelah ulahnya tadi yang membuat bibirku terasa membengkak.

“Itu apa, Nak?” Ibu bertanya saat melihat aku membawa paper bag keluar dari kamar Nasya.

“Barang-barang Nasya, Bu. Tania akan menyuruh Roy, teman Mas Fahry, untuk mengantarkannya pada pemiliknya.”

“Nasya enggak akan tinggal di sini lagi?”

Aku menautkan alisku ketika mendengar ibu bertanya.

“Tania tak akan mengizinkan dia ke rumah ini lagi, Bu. Apalagi untuk tinggal di sini.”

“Tapi bagaimana dengan ancaman suaminya, Nak?”

Alisku kembali bertaut. Kenapa ibu terlihat mengkhawatirkan Nasya?

“Bukan urusan kita lagi, Bu. Tania dan Mas Fahry sudah berusaha membantunya, tapi ternyata dia malah membalas dengan menculik Khanza.”

“Maafkan Ibu, Nak. Ibu bukan mau membela Nasya, tapi Ibu rasa a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status