Share

88

“Apa maksudmu, Tania?”

Mas Fahry kembali mengulang pertanyaannya. Rupanya ia masih penasaran saat aku mengatakan ingin melihat video itu.

“Jika itu yang kamu takutkan, percaya padaku, Nasya tak akan berani menyebar aibnya sendiri.”

“Kamu belum kenal Nasya, Tan. Aku yakin dia akan nekat menyebar video itu.”

“Video apa yang kalian maksud?” Tiba-tiba suara ibu mengagetkanku dan Mas Fahry.

“Ibu!!” pekikku dan Mas Fahry bersamaan.

“Ibu ngapain kemari pagi-pagi buta gini?” Aku segera menghampiri ibu mertuaku.

“Ibu kangen cucu ibu, Nak. Apa Khanza baik-baik saja?”

Ibu sama sekali tak menyapa Mas Fahry, sementara Mas Fahry hanya menatap sendu pada wanita renta yang telah melahirkannya itu.

“Khanza masih tidur, Bu.”

“Lalu video apa yang sedang kalian bahas tadi?”

Aku dan Mas Fahry saling menatap, lelaki itu memberikan kode padaku dengan mengedipkan matanya.

“Bukan apa-apa, Bu,” jawabku.

Tiba-tiba aku teringat pesan yang dikirim Nasya tadi. Dia sedang menantikan Mas Fahry kembali mengunjunginya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status