Share

TIGA PULUH DELAPAN

Beberapa jam kemudian.

"Wah, kamu membelikan aku barang sebanyak ini? Darimana?"

"Kerja dong demi kamu."

"Terima kasih ya, sayang."

"Sama-sama, semua yang kamu inginkan tinggal bilang saja. Pasti aku kabulkan."

"Oke."

BRAK! BRAK!

Teriakan dari dalam rumah, muncul di mana-mana.

Putra maju dan berhadapan dengan teman Adam. "Kamu yang bernama Ali?"

"I- iya."

"Kamu yang menggelapkan mobil kakak Adam serta mencuri kartu debitnya?"

Ali jatuh berlutut dan mengangkat kedua tangannya, dia menjawab dengan nada gemetar. "A- Adam yang memberikan ke aku kartu debitnya untuk membayar hutang, tapi masalah mobil itu-"

Putra tersenyum licik. "Ingin saya bantu bebas dari penjara?"

"A- apa?"

"Kamu masih muda dan saya memikirkan masa depan yang panjang untuk kamu, terutama-" Putra melirik kekasih Ali. "Kalian berdua akan menikah?"

Kekasih Ali terkejut lalu menunduk malu, ditatap pria tampan membuat jantungnya berdebar kencang.

Putra menatap dingin Ali, kedua tangannya dilipat ke belakang sementara kelua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status