Share

EMPAT PULUH ENAM

Karena semalam nekat lembur berdua, hasilnya Nada merasa lesu sekaligus selalu menguap, minum kopi tidak baik untuk bayi di perutnya, sementara Putra mual terus di kantor.

Choky mengerutkan kening dengan jijik. "Kalau masuk angin, istirahat saja, minta cuti sakit. Bukannya memaksakan diri, terus akunya jadi eneg."

Putra tidak peduli dengan perkataan Choky. "Semalam aku lembur, hanya masuk angin tidak perlu sampai cuti."

Choky menakuti Putra. "Masuk angin tidak bisa diremehkan begitu saja, bagaimana kalau ternyata kena angin duduk? Kamu mau mati muda?"

Putra merinding ketika Choky menyebut kata itu. "Kamu ingin membunuh aku?"

"Aku memang sering membunuh dan melukai orang, tapi tidak mungkin aku membunuh orang dengan cara memasukan angin."

Putra takut mati muda dan tidak bisa melihat bayi yang belum keluar, dia buru-buru menghubungi bagian reservasi dan kebetulan Nada yang angkat telepon. "Oh, kenapa kamu yang angkat?" tanyanya.

"Serius kamu bertanya seperti itu?"

Putra menepuk keningny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status