Share

LIMA PULUH

Nanda memiringkan kepala dan bertanya pada adiknya. "Kamu bertengkar lagi dengan Pak Putra?"

Nada tidak menjawab dan hanya cemberut sambil memesan makanan online.

Nanda mengambil handphone Nada dengan tidak sabar. "Kakak sedang bertanya, kenapa tidak dijawab?"

"Pertanyaan kakak tidak penting."

"Nada." Nanda menyebut nama adiknya dengan nada rendah.

Nada memutar bola mata dengan kesal. "Seharian dia marah terus dan membentak aku, seperti orang pms."

"Kakak percaya sama kamu, tapi awas kalau sampai berbohong."

"Bagaimana bisa aku berbohong? Aku bicara sesuai fakta, dia membuat aku menangis seharian.

Nanda mengembalikan handphone Nada. "Nanti biar kakak bicara ke dia."

"Untuk apa? Tidak penting."

"Dia ayah kandung anak kamu, apakah kamu tidak berencana menikah dengannya?"

"Aku masih belum berpikir sampai ke sana." Nada menggaruk pipinya dengan canggung.

Nanda menghela napas lalu mengembalikan handphone Nada. "Ini."

Nada mengambil handphone dan memesan makanan online.

Nanda melihat ke ara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status