Share

EMPAT PULUH DELAPAN

Lima orang tim marketing, termasuk Nada. Bisa mendengar teriakan emosional Putra.

"Bu, yang sabar ya."

"Anggap saja sambil lalu."

"Kami tahu, bu Nada tidak sengaja bertengkar dengan pak Putra."

Nada menghela napas panjang sambil membereskan mejanya, tadi dia tidak tahu kenapa Putra menyuruh ikut, lalu berhenti di depan front office dan menunggu.

Nada terpaksa masuk ke dalam ruangan marketing, namun tidak tahu apa yang harus dilakukannya, hanya berdiri diam di samping meja. Begitu mendengar teriakan Putra, dia bergegas mengemasi barang-barangnya.

"Ibu mau kemana?"

"Ibu tidak dipecat kan?"

Nada tidak tahu nasib masa depan dan tidak bisa menjawab.

"NADA YOSITA!"

Nada terkejut dan bergerak lebih cepat, setelahnya pamit ke rekan kerja. "File yang saya minta tadi, kirim saja ke email, saya harus ikut pak Putra keluar."

Tim marketing lainnya hanya mengangguk bersamaan, ada juga yang menangisi nasib Nada, seolah mereka akan berpisah.

Nada mengintip sedikit dari balik pintu, melihat situasi, a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status