Share

Bab 46

“Kenapa Abang malah bahas bulan madu di depan orang-orang?” Kinan menyikut suaminya. wajahnya sudah semerah tomat.

“Nggak apa-apa, mereka nggak akan denger,” bisiknya lagi.

“Besok-besok aku ajari kamu nyetir. Ok!” Ken menautkan ibu jari dan telunjuknya. Kinan hanya tersenyum manis.

“Ok, Pak Ken, karena semua sudah beres, kami pamit dulu. Senang bisa melayani Bapak juga istri Bapak. Semoga puas dengan layanan kami,” pamit salah satu dari mereka. Ken pun mengangguk dan mempersilakan mereka pergi.

“Gimana kamu suka?” tanya Ken sambil menarik tangan Kinan menuju mobil barunya. Gadis itu menilik setiap sudut mobil dengan mata berbinar bahagia.

“Ini beneran buat aku?” Kinan menunjuk dadanya.

“Tentu saja. Hadiah untuk istriku tercinta. Kamu mau mencobanya sekarang?” tawar Ken.

“Aku, kan, belum bisa nyetir,” jawab Kinan.

“Ayo, aku ajari.” Ken mendorong Kinan untuk masuk dan duduk di balik kemudi. Lalu, dia sendiri duduk di kursi samping pengemudi.

“Nggak usah tegang. Anggap aja kamu lagi mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status