Share

Bab 22

“Eh, maksudku … dia bukan tipe aku untuk dijadikan suami,” elak Za gugup.

“Oh, begitu. Kenapa emang? Dia kan, ganteng, sukses, lulusan luar negeri pula,” timpal Ayu.

“Ya, nggak aja. Kamu mau emang? Kalau mau ambil aja.”

“Ya udahlah, aku juga nggak maksa. Lagian aku juga nggak mau sih. lebih menarik Albany sih menurutku. Adem-adem gimana gitcuuuhh,” celoteh Ayu sambil mengerjapkan matanya. Za menanggapinya dengan tawa.

“Jadi Sabtu depan kita ke puncak ya? Naik bis atau mobil pribadi aja?” Ayu kembali bertanya.

“Perusahaan nyediain bis buat karyawan, tapi kalau mau berangkat pakai mobil pribadi juga boleh-boleh aja.”

“Ok, siap, Bos!” Ayu mengangkat tangannya menghormat. Za terkekeh melihatnya.

**

“Kalian udah denger pengumum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status