Share

Bab 40

Dering ponsel membangunkan Albany yang masih tertidur saat matahari mulai tinggi.

Emalam dia pulang sudah larut karena mengirimkan sayuran ke berbagai tempat.

Tangannya mengais-ngais ponsel yang berada di belakang tubuhnya. Matanya perlahan terbuka dan menatap layar.

“Bu Amel?” gumamnya dengan mata yang memicing.

“Halo, iya, Bu?” ucap Albany dengan suara yang parau saat tanda telepon berwarna hijau sudah digesernya.

“Al, kamu masih tidur?” tanya Amel saat mendengar suara Albany yang masih parau.

Albany terkekeh, lalu bangkit duduk sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

“Maaf, semalam baru tidur jam tiga pagi,” jawabnya malu-malu.

“Ops, sorry, Al, aku udah ganggu.”

“Nggak, apa-apa, Bu. Ada yang bisa saya bantu?” Albany mulai penuh kesad

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status