Share

Otw sah

Masih dengan derai air mata yang terus mengalir di kedua pipi tuanya, bibirnya terus meracau memanggil kedua anak-anaknya. Namun, pandangannya kosong menatap lurus ke depan tanpa ada bias kehidupan.

Kedua tangan terikat, wajah memyedihkan dan rambut acak-acakan. Itulah kondisi Ibu sekarang. Aku sedih tapi mau bagaimana lagi, ini jalan yang terbaik untuk beliau.

"Silahkan ditanda tangani dulu, Bu." pinta salah satu petugas rumah sakit sembari menyodorkan beberapa berkas terkait keberadaan Ibu di sini.

Netraku beralih pada lembar demi lembar kertas putih dengan deretan kalimat yang tertera di sana, tanpa menunggu lama segera aku bubuhkan tanda tanganku di beberapa bagian. Keputusanku sudah bulat, Ibu memang lebih baik berada di sini.

"Kuat, Sayang! Ini yang terbaik, percayalah!" suara lembut El menguatkanku dengan mengusap bahuku pelan.

"Iya, Yang! Semoga, Ibu bisa pulih berada di sini!" balasku meski ada rasa sesal di hati ini.

Aku tahu, obat dari sakit mental yang Ibu alami adalah pel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status