Share

DUA PULUH EMPAT

Adelio pulang ke rumah dengan langkah gontai dan pikiran bimbang, ibu Adelio yang menangkap keanehan anaknya mengikuti dari belakang.

Adelio membuka kamar dan menjatuhkan diri di tempat tidur, wajahnya dibenamkan ke bantal.

Ibu Adelio yang sakit hati, duduk di samping tempat tidur dan membelai kepala putranya. "Ada apa? Kamu bisa bicara ke ibu."

Adelio menggeleng pelan.

"Adelio, apa ini soal Nara dan anak-anaknya?"

Tubuh Adelio membeku.

Ibu Adelio menghela napas. "Ada apa nak, coba cerita ke ibu. Siapa tahu ibu bisa membantu."

Kepala Adelio bersandar di paha ibunya lalu mulai cerita permasalahan Kinara, sang ibu hanya diam mendengarkan, hatinya serasa tercabik-cabik. Masalah Kinara jauh lebih berat dari dirinya.

"Ade ingin menikahi Nara."

"Bukan hanya karena kasihan?" tanya ibu Adelio.

"Ade cinta Nara, Ade tidak bisa melepasnya."

Ibu Adelio memahami obsesi anaknya. "Ade, sebelum kamu melakukan itu... sembuhkan dirimu dulu."

Adelio memutar kepalanya dan mendongak, menatap langsung mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status