Share

DUA PULUH DELAPAN

"Apa? Kenzi di rumah kamu?" tanya Adelio tidak percaya.

Kinara yang tertidur di tempat tidur Adelio, membuka mata begitu mendengar nama anaknya. "Kenzi?"

Adelio menepuk lembut kepala Kinara. "Ya, nanti aku suruh orang kesana."

Kinara menjadi cemas sekaligus marah.

Adelio menutup sambungan telepon. "Anak-anak ada di rumah temanku, katanya mereka kabur gara-gara Kenzi tersinggung dengan ucapan Adit."

Kinara menatap rumit Adelio. "Entah kenapa aku merasa, hal yang berhubungan dengan Adit tidak sesederhana itu."

Adelio tidak bisa membantah.

"Anak-anak di rumah teman kamu yang mana?"

"Bryan, dia punya bisnis hotel juga tapi sekarang istrinya yang urus."

"Istrinya itu si Vera, kan?"

"Ya, kamu mengenalnya?"

"Aku pernah bertemu beberapa kali, tidak ada yang spesial."

Adelio mengangguk mengerti. "Oh."

Hening.

Kinara memiringkan kepalanya. "Jadi, kapan kamu lamar aku?"

Adelio terbelalak. "Kamu, bagaimana..."

Kinara turun dari tempat tidur. "Tadi memang aku sedih mengingat masa lalu, setelah dip
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status