Share

DUA PULUH TUJUH

Mama Kinara melihat kursi roda cucunya tergeletak di kamar keluarga tiri Adelio.

Dua satpam dengan ketakutan memperbaiki posisi kursi roda.

Mama Kinara menatap Adit. "Kenapa kamu tendang kursi roda anak kamu?"

Adit tertawa. "Anda siapa? jangan suka ikut campur masalah orang."

Mama Kinara yang memakai jas putih, melepas stetoskop dan masukan ke dalam saku jas. "Saya mama Kinara."

Cynthia dengan cepat menoleh. "Apa?"

Mama Kinara menaikan salah satu alisnya. "Terkejut? jauh lebih baik dari anak PNS yang kalian banggakan, bukan? Saya punya saudara yang juga PNS tapi tidak sesombong kalian, tingkat berapa orang tua kamu?"

Cynthia terbata-bata. "Tingkat... itu..."

Adit menghalangi pandangan mama Kinara. "Jangan bohong, selama ini Kinara tidak pernah cerita mengenai keluarganya."

"Oh, tentu saja. Kami tidak setuju dia mengejar kamu. Jadi dia lebih suka memutuskan hubungan dengan kami." Mama Kinara melipat tangan. "Ternyata dia mengejar pria brengsek."

Maya menunjuk mama Kinara. "Kamu berani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status