Share

EMPAT PULUH ENAM

Ana melihat suaminya, Anton. Baru masuk ke rumah malam-malam. "Mas, dari mana saja? tadi aku telepon ke kantor jam sembilan malam, katanya kamu sudah pulang."

Anton melirik kesal Ana. "Ngapain kamu telepon kantor?"

"Aku kan hanya ingin bilang kalau-"

"Apa kamu tidak becus mengurus anak?"

"Apa?"

"Aku dikomplain karena kamu menyuruh anak kita menyerang anak Kinara lewat anak mereka, kamu tahu apa akibatnya? suami mereka kehilangan proyek dan proyekku di sabotase mereka."

Ana menatap tidak mengerti Anton. "Apa hubungan proyek kamu dengan anak yatim piatu itu?"

"Itulah yang ingin aku tanyakan, kenapa dia bisa membuat orang-orang kehilangan proyek? pinjamanku di bank juga tidak disetujui, padahal aku pemakai setia mereka."

Ana menghela napas kasar. "Jangan apa-apa disangkut pautkan ke Kinara, itu hanya kebetulan saja."

"JIKA ITU KEBETULAN, KENAPA MEREKA SEMUA MENYEBUT NAMA SATU WANITA DAN MENYABOTASE PROYEK AKU? KAMU TAHU NGGAK AKU KEHILANGAN UANG BERAPA BANYAK?!"

Ana terkejut, selama ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status