Cynthia berteriak histeris dan menunjuk Daichi. "Pembohong! dasar anak nakal! mana security? masa membiarkan anak selundupan masuk kesini?"Daichi menatap murka Cynthia lalu terdiam ketika Kenzi menarik lengan bajunya.Kenzi menggeleng sedih. "Jangan!"Daichi mendadak diam dan menuruti permintaan adik sepupu. "Mana security?" Cynthia menjadi panik dan heboh.Adit tidak berani bergerak karena dua bodyguard di belakang kursi roda Kenzi."Mas, tolong belain aku. Jangan diam begitu, istri kamu sudah dituduh macam-macam!"Adit tidak tahu harus membela siapa, terutama di depan media. Lalu dia menemukan keanehan dari kalimat bocah kecil itu dan tersenyum kecil."Temannya Kenzi, mungkin kamu tidak tahu ini. Tapi istri om tidak pernah menusuk pria lain." Adit berusaha mencairkan suasana. "Bagaimana bisa istri om menusuk om teman Kenzi?"Daichi mengerutkan kening dan bertanya ke Kenzi. "Benarkah?"Kenzi menggeleng tidak mengerti.Cynthia berlindung di belakang Adit sambil menatap rendah dua ana
Adit shock mendengar perkataan putra kedua yang lebih membela kakak tirinya. "Kenzi, bagaimana bisa kamu bilang seperti itu ke papa."Adelio buru-buru membawa masuk Kenzi ke dalam gedung sebelum Kenzi membalas lebih parah lagi. Tadi sperma, selanjutnya apa?Cynthia melirik Daichi yang digendong istri Hendra. Jadi, anak itu juga bagian dari keluarga orang-orang kaya ini?Daichi yang memergoki Cynthia sedang menatap dirinya, langsung menjulurkan lidah. "Weeee-"Istri Hendra dan Hendra bergegas masuk ke dalam gedung sebelum Daichi memperparah keadaan. Sifat Daichi menurun dari Fumiko dan sifat Fumiko sama dengan Kinara yang barbar. "Orang itu menusuk daddy, kenapa tidak dilaporkan ke polisi?" tanya Kenzi sambil mendongak ke belakang melihat daddynya mendorong kursi roda."Belum saatnya." Jawab Adelio yang pusing memikirkan sistem pendidikan Kenzi. "Daddy tanya, kenapa Kenzi tahu soal sperma dan lainnya? daddy paham biologi sebatas sex, sperma dan sel telur saja."Hendra mengeplak belaka
Cynthia berteriak kesal. "KINARA, KAMU SUDAH GILA! APA KURANG PUAS KAMU MEMPERMALUKANKU DI PENGADILAN AGAMA SAAT AKU HAMIL? GARA-GARA KAMU, AKU JADI MELAHIRKAN PREMATUR!"Semua orang bisa mendengar teriakan menyayat Cynthia lalu menatap kesal Kinara yang bertindak antagonis.Kinara tertawa lalu menendang punggung Cynthia hingga membungkuk ke depan. "Sekarang, kalian punya bahan berita kan? rekam dan sebar luaskan, foto semuanya! aku bahkan tidak bersimpati pada wanita yang merusak anak-anakku meskipun dia hamil."Adit mengeluh kesakitan sambil menyentuh pinggangnya. "Siapa-" dia terdiam begitu melihat pria yang pernah memukul dirinya habis-habisan, berdiri gagah dengan pakaian rapi.Dimas menyeringai. "Kita bertemu lagi, setelah sekian lama aku memukulmu. Bagaimana? masih sakit? wah, apakah ini make up?"Setelah melihat bengkak di wajahnya sudah mengempis dengan pengobatan semaksimal mungkin, Adit memutuskan menutup luka sisa dengan make up.Adit menunjuk Dimas. "Ka- kamu-"Dimas meng
Hendra masih mengizinkan kamera menyiarkan secara live tentang identitas Kinara lalu memutus koneksi ketika para penggemar bersiap melempar batu ke arah tiga orang.Para penggemar Cynthia mulai menangis ketakutan, Kinara ternyata bukan lawan sembarangan. Mereka segera menuruti perintah Kinara untuk melempar ketiga orang dengan batu bawaan sampai habis.Ana, Cynthia dan Adit tidak bisa menghindar. Mereka menjerit ketika batu-batu itu menyentuh tubuh dan wajah mereka.Ayah Adelio bertanya ke Adelio. "Kamu sudah tahu hal ini?""Ya, sejak lama. Dia adalah tunanganku sejak kecil. Ibuku berteman sejak kecil dengan kedua orang tua Nara, jadi aku hanya bisa tertawa ketika ayah menuduh ibu mengambil harta ayah padahal kekayaan ayah tidak ada apa-apanya. Meskipun kekayaan keluarga ibu tidak sampai mendapat peringkat di Indonesia, tapi memiliki hubungan istimewa dengan salah satu orang terkaya di Indonesia bukankah termasuk privileage?""Tapi kenapa kalian hidup sederhana?""Karena hati ibuku te
Pesta amal untuk VIP dimulai, gedung untuk tamu VIP sudah dimulai. Para wartawan dan kameramen bersikap profesional seolah tidak terjadi apa pun. Para penggemar Cynthia juga tidak berani up ke media apa pun karena sadar akan kalah dengan uang.Kinara kesal dengan diamnya Adelio dan bersikap seolah tidak terjadi apa pun, hingga akhirnya dia maju dan membela Vivianne. Untuk meluapkan semua kekesalannya.Nina yang datang belakangan ikut membantu sementara para pria hanya duduk melihat wanitanya maju membela anak kecil yang baru menikah dengan daddy sugarnya."Apa kalian tahu? kalian sangat menjijikan, memanfaatkan kekuatan untuk menekan seorang anak yatim piatu. Apakah kalian bangga dengan perilaku kalian?" tanya Kinara.Almira berdiri dan menunjuk Kinara. "Jangan sembarangan bicara, atas dasar hak apa kamu menghina kami?""Hak? kamu bicara tentang hak? lalu atas dasar hak apa kamu merebut tunangan Vivi padahal kamu tahu Krisna tunangan Vivi!""Krisna mencintaiku dan cinta tidak bisa di
Beberapa tahun sebelum kedua orang tua Adelio, Adi dan sarah menikah. "Iya, aku mau bertemu calon ibu mertua. Hmm- hotel sih, katanya supaya bisa menenangkan diri. Oke." Sarah keluar dari lift dengan hati riang, sejak kecil dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu, dan sekarang dia akan memiliki ibu.Mereka berdua pernah bertemu beberapa kali sebelumnya dan yah, pertemuan itu berhasil, bahkan Sarah semakin lengket dengan calon ibu mertuanya."Ibu, Sarah datang bawa kue kesukaan ibu." Sarah membuka pintu kamar hotel ibu mertuanya sambil mengacak isi tas karton di tangannya."Sarah."Sarah mengangkat kepala dan terkejut, dia menjatuhkan semua barang di tangan ketika melihat calon ibu mertuanya duduk di pinggir pegangan balkon tanpa merasa takut, menatap langit dan tersenyum memanggil dirinya."Ibu, apa yang ibu lakukan disini?" Sarah mengulurkan tangan."Sarah anak baik, berhenti disitu."Sarah menghentikan langkah kaki kecilnya sambil menangis. "Ibu, jangan lakukan ini. S
Dua hari kemudian.Maya memeluk diri sendiri di kamar rumah sakit dengan Ana dan Anton berkumpul di dekatnya, Cynthia menjerit shock begitu melihat luka-luka di wajah lalu mengutuk Kinara dan melempar berbagai macam benda ke arah cermin kamar mandi, para perawat segera menyeret Cynthia ke tempat tidur dan menalinya."AKU ARTIS! WAJAH ADALAH KEHIDUPANKU! KENAPA KALIAN MERUSAKNYA?!" teriak Cynthia dengan histeris. "LEPASKAN AKU! AKU AKAN MENUNTUT BALASAN KE WANITA ITU!"Adit yang berdiri di depan kamar rumah sakit Cynthia, berkerut jijik. "ARGH!"Adit tanpa sengaja melihat ayah tirinya jalan sambil membawa bodyguard lalu tersenyum. "Ayah-"Adi mengabaikan Adit dan tetap berjalan lurus ke kamar Maya.Adit segera menyusul dengan jarak aman dari bodyguard.Maya tersenyum dan melambaikan tangan begitu melihat pria yang dicintainya masuk ke dalam kamar. "Sayang-"Adi duduk di kursi samping tempat tidur, mengusir Ana. "Kita perjelas sekarang."Senyum Maya menghilang begitu melihat sikap pria
Cynthia jalan perlahan, menuju kamar ibu mertuanya. Melihat Adit keluar mengejar ayah tirinya mati-matian, instingnya mengatakan kondisi sekarang tidak baik-baik saja.Padahal Cynthi berharap Adit akan datang dan menghiburnya seperti biasa."Suamiku, kembalikan suamiku! aku tidak mau kembali hidup seperti dulu lagi!" teriak Maya yang terdengar dari luar.Cynthia menghentikan langkahnya dan menguping."Ibu, tenangkan diri dulu. Ayah pasti kembali."Cynthia meraba wajahnya yang penuh bekas luka. Butuh berapa banyak uang yang harus dihabiskan untuk mengembalikan wajahnya seperti sedia kala?Cynthia tidak tahu, dirinya mulai berhalusinasi karena ketakutan wajahnya rusak.Adit datang dari arah berlawanan, berhasil lolos dari kejaran wartawan berkat satpam rumah sakit. Dia masuk ke dalam kamar ibunya tanpa melihat Cynthia yang berdiri tidak jauh dari pintu."Adit, ayahmu- mana ayahmu?""Bu, ayah sibuk. Makanya buru-buru pergi." Jawab Adit.Cynthia menatap pintu kamar ibu mertuanya yang tert