Share

LIMA PULUH SEMBILAN

Dua hari kemudian.

Maya memeluk diri sendiri di kamar rumah sakit dengan Ana dan Anton berkumpul di dekatnya, Cynthia menjerit shock begitu melihat luka-luka di wajah lalu mengutuk Kinara dan melempar berbagai macam benda ke arah cermin kamar mandi, para perawat segera menyeret Cynthia ke tempat tidur dan menalinya.

"AKU ARTIS! WAJAH ADALAH KEHIDUPANKU! KENAPA KALIAN MERUSAKNYA?!" teriak Cynthia dengan histeris. "LEPASKAN AKU! AKU AKAN MENUNTUT BALASAN KE WANITA ITU!"

Adit yang berdiri di depan kamar rumah sakit Cynthia, berkerut jijik.

"ARGH!"

Adit tanpa sengaja melihat ayah tirinya jalan sambil membawa bodyguard lalu tersenyum. "Ayah-"

Adi mengabaikan Adit dan tetap berjalan lurus ke kamar Maya.

Adit segera menyusul dengan jarak aman dari bodyguard.

Maya tersenyum dan melambaikan tangan begitu melihat pria yang dicintainya masuk ke dalam kamar. "Sayang-"

Adi duduk di kursi samping tempat tidur, mengusir Ana. "Kita perjelas sekarang."

Senyum Maya menghilang begitu melihat sikap pria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status