Share

ENAM PULUH EMPAT

Pov Adi

Sewaktu kecil, aku bercita-cita membawa kabur ibu keliling dunia tanpa sepengetahuan ayah. Ayah terlalu protektif pada ibu-

Saat ayah memberikanku foto anak kecil seumuranku dan bilang bahwa ini adalah calon istriku, aku menatap kagum sekaligus sedih.

Apakah di masa depan aku akan menjadi seperti ayah? gila kerja dan mengabaikan keluarganya?

Ibu selalu menangis setelah aku mendengar teriakan ayah. Setelah ayah pergi, Ibu selalu memelukku dan bilang semua baik-baik saja, kita pasti akan bisa melalui semua ini.

Tapi kapan?

Semakin hari aku melihat tubuh ibu menjadi kurus dan selalu menatap jendela.

"Ibu, apa yang ibu lihat?"

Ibu tersenyum dan menjawab. "Ibu hanya iri pada burung yang memiliki sayap, tubuh mungilnya mampu menerjang angin besar."

Aku tidak mengerti apa yang dimaksud ibu, tapi aku selalu mengingatnya. Dan pada suatu waktu, aku bisa memahami maksud ibu.

Ibu adalah burung dan angin adalah ayah, sayap ibu telah dipatahkan oleh ayah demi harapan keluarga ayah.

Ibu ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status