Share

TUJUH PULUH DELAPAN

Maya tidak berdaya membawa pulang bayi laknat ini ke rumah karena begitu mendengar berita penangkapan Cynthia dan Adit, pihak rumah sakit buru-buru menghubungi dirinya untuk mempertanyakan masalah biaya rumah sakit.

Maya yang hendak menutup sambungan telepon karena tidak mau ikut campur, diancam akan menyebar luaskan di depan publik. Dia terpaksa datang ke rumah sakit dan menjemputnya.

Saat ada dua anak muda melihat cucunya di dalam inkubator, Maya menjadi emosi.

Kenapa di hari tua aku, malah direpotkan masalah seperti ini? bahkan aku tidak bisa melihat kuburan mas karena dikuburkan di tanah pribadi keluarga Sanjaya.

Bayi terus menangis karena lapar, Maya menutupnya di dalam kamar lalu menutup telinga dengan headphone, mulai terhanyut dalam kesedihan di sofa depan tv.

Salah satu pelayan memberanikan diri menenangkan bayi.

"Bayinya lapar, apakah tidak ada susu dan dot bayi?" tanya pelayan itu ke pelayan lainnya.

Yang lain hanya menggeleng miris. Akhirnya mereka patungan membeli susu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status